ANALISIS KANDUNGAN GIZI DAN DAYA TERIMA CILOK DENGAN PENAMBAHAN IKAN TUNA (THUNNINI) DAN WORTEL (DAUCUS CAROTA)

Misnati Misnati, Anna Y Pomalingo

Abstract


Cilok merupakan makanan dengan bahan utama kanji. Penggunaaan bahan berupa kanji menyebabkan kandungan gizi yang dimiliki oleh bahan rendah sehingga diperlukan adanya diversifikasi. Peningkatan gizi dapat dilakukan dengan penambahan bahan-bahan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi serta sumber vitamin dan mineral misalnya ikan tuna dan wortel. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui kandungan zat gizi dan daya terima cilok dengan subtitusi ikan tuna (Thunninis) dan wortel (Daucus Carota).

Desain penelitian yang digunakan eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dengan menggunakan panelis untuk melihat daya terima makanan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein tertinggi terdapat pada cilok dengan formula 3, lemak tertinggi pada formula 2 dan karbohidrat tertinggi pada formula 1. Tingkat kesukaan panelis terhadap warna cilok dengan subtitusi ikan tuna (thunninis) dan wortel (daucus carota) tertinggi pada perlakuan 1 (formula 1) dengan nilai rata-rata 2.77, rasa cilok tertinggi pada perlakuan 1 (formula 2) dengan nilai rata-rata 2.68, aroma cilok tertinggi pada tanpa perlakuan (formula 1) dengan nilai rata-rata 2.95 dan tekstur cilok tertinggi pada perlakuan 1 (formula 2) dengan nilai rata-rata 2.95.

Perlunya memperhatikan proses pemasakanagar tidak mempengaruhi kandungan gizi bahan pangan dan pencampuran bahan makanan dalam upaya mempertahankan warna, rasa, aroma dan tesktur cilok yang banyak diterima masyarakat.


Keywords


Cilok, Ikan Tuna, Wortel

Full Text:

PDF

References


Depkes RI. 2005. Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar, dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat

Heath., Deanne, L. and Panaretto, S.K. 2005. Original Article Nutrition Status of Primary School Children in Townsville. Aust. J. Rural Health, 13: 282–289

Calderón, Villarreal, A. 2002. Assessment of Physical Education Time, and After-School Outdoor Time in Elementary, and Middle School Students in South Mexico City: The Dilemma Between Physical Fitness, and The Adverse Health Effects of Outdoor Pollutant Exposure. Archives of Environmental Health.

Hapsari, R.N. (2013). Kontribusi makanan jajanan terhadap tingkat kecukupan asupan energi dan protein pada anak sekolah yang mendapat PMT di SD Negeri Plalan 1 Kota Surakarta. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan

Irianto. (2007). Panduan gizi lengkap keluarga dan olahragawan. Yogyakarta: Andi Offset.

Murphy, SP., Constance Gewa, C., Grillenberger, M., Bwibo, N.O., Neumann, C.G. (2007).Designing snacks to address micronutrientdefi ciencies in rural Kenyan school children. Jurnal of Nutrition, 137, 1093-1096.

Almatsier, S. (2011). Gizi seimbang dalam daur kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Neumann, C.G., Bwibo, N.O., Murphy, S.P., Sigman,M., Whaley, S., Allen, L.H., Guthrie, D., Weiss,R.E., Demment, M.W. (2003). Animal source foods improve dietary quality, micronutrient status, growth and cognitive function in Kenyan school children: background, study design and baseline findings. J Nutr, 133(11 Suppl 2), 3941S-3949S.

Paruntu dan Djendra, 2012. Suplementasi Fish Nuget (Tuna Yellowfin) Sebagai Alternatif School Lunch Feeding, Kecukupan Protein, Peningkatan Status Gizi Dan Fungsi Kognitif Pada Siswa Gizi Kurang Di Sdn Malalayang. Jurnal GIZIDO vo. l4 nomor 1. Hal 313-320

Hidayati, I.P. (2005). Hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang gizi dengan praktik pemilihan makanan jajanan pada siswa di SD penyelenggara PMT-A. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Adriani, M., dan Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar gizi masyarakat. Jakarta: Karisma Putra Utama.

Suprapti, L. (2005). Tepung Tapioka Pembuatan dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Kanisius.

Sundari, dkk (2015). Pengaruh Proses Pemasakan Terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein, Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Kemenkes RI, Jl. Percetakan Negara No. 29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia

Rahayu, W.P. 2001. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Khoirunnisa, dkk (2014) Kajian Sifat Fisik, Sifat Organoleptik, Dan Kadar Betakaroten Cilok Dengan Variasi Pencampuran Tepung Wortel (Daucus Carrota, Jurusan Gizi Poltekkes Yogyakarta, Jl. Tatabumi No.3 Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta 55293




DOI: https://doi.org/10.35971/gojhes.v5i1.9345

Refbacks

  • There are currently no refbacks.