PERTENTANGAN HUKUM ADAT DAN HUKUM ISLAM DI MINANGKABAU DALAM NOVEL MENCARI CINTA YANG HILANG KARYA ABDULKARIM KHIARATULLAH (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)

Salman Alade

Abstract


Penelitian ini mengangkat permasalahan, (1) bagaimana pertentangan hukum adat dan hukum Islam di Minang Kabau dalam novel Mencari Cinta yang Hilang karya Abdulkarim Khiaratullah? (2) apa penyebab hukum adat melarang menikah sesama suku di Minangkabau. (3) bagaimana jalan keluar yang akan ditempuh jika terjadi pernikahan sesama suku di Minangkabau?. Teori yang digunakan yakni teori sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif analitis. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kepustakaan. Setelah dilakukan analisis data diperoleh hasil penelitian berikut: (1) pertentangan hukum adat dan hukum Islam di Minang Kabau dalam novel Mencari Cinta yang Hilang karya Abdulkarim Khiaratullah yakni tentang larang pernikahan sesama suku (2) penyebab hukum adat melarang menikah sesama suku di Minangkabau yakni jiak satu suku dianggap berasal dari satu keturunan yang juga berarti satu darah, sehingga menikah sesuku dianggap menikah sedarah. (3) jalan keluar yang akan ditempuh jika terjadi pernikahan sesama suku di Minangkabau. Diwajibkan membayar denda karena telah melakukan pelanggaran adat, atau harus memilih jalan yang paling aman yakni membtalkan pertunangan

Keywords


pertentangan, hukum adat, hukum Islam

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.37905/jjll.v1i1.6921

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Diterbitkan oleh:
  • Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
  • Fakultas Sastra dan Budaya
  • Universitas Negeri Gorontalo
  • http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjll/