Gambaran Mental Health Inventory (MHI) Pada Perawat di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

Yuniar Mansye Soeli, Yuni Astuti Mokodompit

Abstract


Masalah kesehatan jiwa dapat diketahui melalui beberapa cara diantaranya adalah dengan MHI (Mental Health Invetory). Kesehatan jiwa menurut MHI (Mental Health Invetory) dibagi menjadi psycological well being dan psycohological distress. Psycological being/kesejahteraan mental menggambarkan life satisfaction, emotional ties dan general positive effect sedangkan Psycohological distres/mental distress menggambarkan kesehatan jiwa seseorang dalam tekanan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran mental health inventory (MHI) pada Perawat di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain Survey Deskriptif. Sampel 149 orang yang didapatkan dengan teknik Total sampling. Analisis data menggunakan analisisi unvariat. Hasil penelitian didapatkan perawat di RSUD Toto Kabila sebagian besar atau sebanyak 95 perawat (63,8%) memiliki kesehatan mental pada kategori kesejahteraan psikologis dan hanya sebagian kecil atau 54 perawat (36,2%) yang memiliki kategori tekanan psikologis.

Keywords


Mental Health Inventory (MHI), Perawat

Full Text:

PDF

References


Abowo, E. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Nuha Medika. Yogyakarta.

Alimansur, M. dan F. Rinawati. 2016. Analisa Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Jiwa Menggunakan Pendekatan Model Adaptisi Stres Stuart. Jurnal Ilmu Kesehatan 5(1):35-38.

Azzahra F. 2017. Pengarug Reseliensi Distres Psikologi pada Perawat. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Malang.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Basavanthappa, B. 2011. Essential Of Mental Health Nursing. Jaypee Brothers Medical Publisher. New Delhi.

Bungin, B. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana. Jakarta.

Calundu, R. 2018. Manajemen Kesehatan. CV Sah Media. Makasar

Creed, P.A. dkk. 2013. Revisiting The Academic Hardiness Scale: Revision And Revalidation. Journal Of Career Assessment 2(1):537-554.

Davies T. dan Craig. 2009. ABC Kesehatan Mental. Buku Kedokteran AGC. Jakarta.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Dewi, S.K. 2012. Buku Kesehatan Mental. UPT UNDIT Press. Semarang.

Diana, R.R. 2015. Pengendalian Emosi Menurut Psikologi Islam. Jurnal Psikologis UNISIA 37(82):41-47

Direja AHS. 2014. Buku Asuhan Keperawatn Jiwa. Yogyakarta. Nuha Medika.

Donsu, D. J. 2017. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Erlinafsiah. 2010. Modal Perawat dalam Praktik Keperawatan Jiwa. CV Trans Info Media . Jakarta.

Harahap, F. 2016. Perkembangan Kognitif Teori Piaget. http://staffnew.uny.ac.id/. 19 Maret 2019 (07.45).

Harjanti, A.P. 2015. Perbedaan Kepuasan Hidup Pada Laki-Laki dan Perempuan umur Dewasa Madya. Skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Hidayat, A. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta. Salemba Medika.

Ismoyowati, J. Indra, D. Hidayat, dkk. 2011. Buku Pedoman Kesehatan Jiwa. Departemen Kesehatan. Jakarta.

Putri, Hertika Nanda. 2015. Faktor– Faktor Yang Berhubungan DenganPerilaku Bullying Pada Remaja. Jurnal. Riau: PSIK UniversitasRiau

Riskinayasari, Gilda. 2015. Kenakalan Remaja Ditinjau Dari Konsep Diri Dan Jenis Kelamin. Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sulistiyo, Fransiska Septiana. 2014. Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Pengetahuan Terhadap Perilaku Kekerasan Di kalangan Pelajar. Tesis. Surakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret

Suryabatra, Sumardi. 2013. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada

Suryana. 2010. Metodologi Penelian Model Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Trisnawati, Junia. 2014. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Agresif Remaja Di Smk Negeri 2 Pekanbaru. Jurnal. Program Studi Ilmu Keperawatan. Universitas Riau.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18. 2014. Tentang Kesehatan Jiwa. Presiden Republik Indonesia. Jakarta.

Veit, C.T. dan Ware, J.E. (1983). The Structure of Psychological Distress and Well-Being in General Populations. Journal of Consulting and Clinical Psychology 51(5):730.

Wahyuningsih, S. 2015. Hubungan Faktor Keturunan dengan Kejadian Gangguan Jiwa di Desa Banasaran Galur Kulor Progo Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

WHO. 2014. Mental Health: A State Of Well-Being. http://www.who.int/features/ factfiles/mental_health/en/. 18 Maret 2019 (20.19).

Widakdo, G. 2013. Efektifita Penyakit Kronis Terhadap Gangguan Mental Emosional. Jurnal Kesehatan Masyarakat 7(1):309-316.

Widyarini, M.M.N. 2009. Seri Psikologi Populer : Kunci Pengembangan Diri. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Winarno, M.E. 2013. Metedologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Universitas Negeri Malang. Malang.

Yanuar, R. 2012. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Jiwa di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Skripsi. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo. Surabaya.

Yusuf, S. 2011. Terapi Psiko-Spiritual Untuk Hidup Sehat Berkualitas. Maestro. Bandung.

Yusuf, S.L.N. 2018. Kesehatan Mental Perspektif Psikologis dan Agama. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.




DOI: https://doi.org/10.37311/jnj.v2i1.6862

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jambura Nursing Journal