Interferensi Morfologi Bahasa Gorontalo pada Bahasa Indonesia Tutur Sisa dan Guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo

Sri Fajriani Ohi, Dakia N. Djou, Muslimin Muslimin

Abstract


 

      Interferensi adalah penggunaan unsur bahasa lain oleh bahasawan yang bilngual dan dipandang berupa kesalahan yang terjadi pada tataran bahasa. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini ini adalah (1) Bagaimanakah interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo? (2) Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia  tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo?. Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo? (2) Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo.
      Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode tersebut digunakan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk interferensi dan faktor terjadinya interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Sumber datanya berasal dari tuturan-tuturan siswa dan guru, guru dan guru, siswa dan siswa yang berada di lingkungan sekolah. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu teknik simak tak libat cakap, teknik catat, dan teknik rekam. Teknik analisis data adalah mengidentifikasi bahasa Gorontalo yang terinterferensi bahasa Indonesia, kemudian mengklasifikasi, menganalisis hasil penelitian, dan menyimpulkan hasil penelitian. Pada hasil penelitian ini peneliti menemukan beberapa bentuk-bentuk interferensi morfologi bahasa Gorontalo pada bahasa Indonesia tutur siswa dan guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo berupa bentuk afiksasi, dan bahasa yang memposisikan diri. Afiksasi terdiri atas unsur dan leksikal. Unsur dalam penelitian ini yakni, unsur bo, olo, debo, mota, mai, tingga-. Bentuk interferensi lain adalah kata–kata bahasa Gorontalo yang mulai memposisikan diri dalam bahasa tutur Masyarakat. Faktor yang mempengaruhi terjadinya interferensi ini adalah faktor lingkungan dan kebiasaan.


Keywords


Interferensi, morfologi, bahasa Gorontalo, bahasa Indonesia

References


Aslinda & Leni Syafyahya. 2007 Pengantar Sosiolinguistik Bandung: PT Refika Aditama

Ghony, Djunaidi & Almanshur, Fauzan. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Jogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Jabrohim. 2014. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Malabar, Sayama. 2015 Sosiolinguistik Gorontalo: Ideas Publishing

Suwito. 1983 Pengantar Awal Sosisolinguistik Teori dan Problema Surakarta: Henary Offset Solo




DOI: https://doi.org/10.37905/jbsb.v11i3.10737

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Dipublikasikan oleh:

p-ISSN: 2088-6020 dan e-ISSN: 2776-5733

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,  Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie, Desa Moutong, Kec. Tilongkabila, Kab. Bone Bolango Telepon (0435) 821125  Fax. (0435) 821752, email: jurnalbdb@gmail.com | http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JBSP/

 

 

Indexed by: