Makna Simbolik Pantun Banjar Samarinda dalam Teater Tradisional Sandima (Studi Kasus Pergelaran “PPKM” Taman Budaya Kalimantan Timur)

Muhammad Al Fayed, G. R. Lono Lastoro Simatupang

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui awal mulanya tradisi pantun banjar, serta untuk mengungkapkan makna simbolik pantun Banjar Samarinda pada pergelaran Sandima. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha menjelaskan, menuturkan, mendeskripsika, menganalisis dan sebagainya mengenai awal mulanya tradisi pantun Banjar di Samarinda Kalimantan Timur pada pergelaran teater tradisional Sandima. Hasil penelitian ini pun mengungkapkan dan mengetahui makna sebenarnya dari pantun dalam pergelaran teater tradisional Sandima berjudul “PPKM” di Taman Budaya Kalimantan Timur. Pantun-pantunya memberi nasihat dan pesan kepada masyarakat dan khsusunya penonton untuk menjaga seni tradisi, selain itu pantun-pantunya juga merepresentasikan keadaan sosial masyarakat kota Samarinda saat itu.

Kata kunci: Makna Simbolik; Pantun Sandima; Banjar Samarinda


References


Alfani, Daud. 2004. Islam Dan Masyarakat Banjar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Andriani, Tuti. 2012. “Pantun Dalam Kehidupan Melayu (Pendekatan Historis Dan Antropologis).”

Jurnal Sosial Budaya Vol. 9(2):195.

Aslan, and Ari Yunaldi. 2018. “BUDAYA BERBALAS PANTUN DALAM ACARA ADAT

ISTIADAT PERKAWINAN MELAYU SAMBAS.” Jurnal Transformatif Vol. 2 (No.

:111.

B.M., Syamsudin. 1981. Seni Peran Mak Yong : Khazanah Budaya Warisan Bangsa. Proyek

Penulisan dan Penerbitan Buku/Majalah Pengetahuan Umum dan Profesi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Brent D., Ruben. 2013. Komunikasi Dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Danandjaja, James. 1984. Folklore Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.

Dundes, Alan. 2007. The Meaning of Folklore: The Analytical Essays of Alan Dundes. Utah, United

States of America: Utah State University Press.

Kleden-Probonegoro, Ninuk. 2002. “Teater Mamanda Dan Pendefinisian Kembali Identitas Banjar.”

Antropologi Indonesia 69:10.

Maulina, Dinni Eka. 2015. “Keanekaragaman Pantun Di Indonesia.” Semantik 1(1).

Mayu, Eby, Pabali Musa, and Herlan. 2020. “Makna Simbolik Pantun Melayu Sambas Dalam Tradisi

Mulang-Mulangkan Di Desa Sarilaba Kecamatan Jawai Selatan.” Balale’ Jurnal Antropologi

(No. 2):62.

PMB-LIPI. 1996. Kajian Strategi Pengembangan Masyarakat Melayu. Jakarta: Laporan Penelitian.

Pudentia. 2000. “Kajian Strategi Pengembangan Masyarakat Melayu.” Universitas Indonesia,

Jakarta.

Ratna Nyoman Kutha. 2015. “Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra.” Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suwardi, Endraswara. 2008. “Metodologi Penelitian Sastra (Epistemologi, Model, Teori, Dan

Aplikasi).” P. 67 in. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service ( CAPS ).

Yulianto, Agus. n.d. “Pantun Banjar Sebagai Media Pendidikan Karakter.” Jantera 5(1):102.

Zaidan Abdul Rozak and et al. 2000. “Kamus Istilah Sastra.” P. 182 in. Balai Pustaka.




DOI: https://doi.org/10.37905/jbsb.v12i1.12958

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Dipublikasikan oleh:

p-ISSN: 2088-6020 dan e-ISSN: 2776-5733

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,  Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie, Desa Moutong, Kec. Tilongkabila, Kab. Bone Bolango Telepon (0435) 821125  Fax. (0435) 821752, email: jurnalbdb@gmail.com | http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JBSP/

 

 

Indexed by: