KEBERMAKNAAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SERTA PERMASALAHANNYA

Said Junaidi

Abstract


Media yang diyakini bernilai efektif dalam mengarahkan pengalaman gerak anak untuk mengembangkan kualitas pertumbuhan dan perkembanganya serta keterampilannya adalah melalui pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal mampu menciptakan situasi yang kondusif dalam rangka mengaktualisasikan segala potensi anak Melalui perangkat pendidikan yang memadai seperti kurikulum yang disusun dengan baik dan bernilai bagi anak, sarana prasarana yqng memadai,dukungan dari perangkat sekolah dan lingkungan serta kemampuan guru yang baik merupakan modal dasar yang bernilai bagi proses pembinaan anak di kemudian hari. Namun belum semua harapan tersebut terwuiud seperti yang diharapkan. Pendidikan jasmani dengan segala kelebihannya belum berfungsi sejajar dengan mata pelaiaran lain. Pelaksanaan mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah dewasa ini belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Salah satu indikatornya adalah bahwa selama ini orangtua (bahkan sebagian para guru) masih memiliki anggapan mata pelajaran pendidikan jasmani sebagai mata pelajaran \"pelengkap\" dari mata pelajaran yang lain. Permasalahan ini diduga bermuara pada tingkat kebijakan nasional,terutama dalam bidang pendidikan yang masih menitikberatkan pada mata pelajaran kelompok IPA. Hal ini tentunya dihubungkan dengan upaya bangsa Indonesia untuk memajukan bidang IPTEK. Permasalahan ini menjadi lebih buruk saat orongtua siswa juga memiliki persepsi yang negatif tentang mata pelajaran penjas. Mata pelajaran ini dianggap tidak menentukan berkualitas tidaknya anak selama mengikuti pendidikan di sekolah. Orang tua akan bangga jika anaknya memperoleh nilai atau predikat bagus pada mata pelajaran kelompok IPA dan bahasa Inggris. Namun tidak demikian pada mata pelajaran penjas. Hal ini berimplikasi terhadap minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran penjas di sekolah. Selain itu persepsi negatif terhadap mata pelajaran penjas seperti ini berpengaruh terhadap kebijakan di semua strata penentu kebijakan dari pemerintah pusat hingga ke tingkat sekolah. Imbasnya adalah komitmen untuk memajukan penjas melalui mekanisme kebijakan pemerintah hingga sekolah sulit terealisasi. Bermula dari permasalahan tersebut, maka perlu ada upaya pelurusan kebijakan dan persepsi tentang mata pelajaran penjas dengan berdasar pada nilai-nilai hakiki penjas sebagai media yang efektif untuk mengembangkan kognitif, afektif dan psikomotor anak. Upaya-upaya tersebut harus dimulai dari tingkat pelaksanaan di lapangan yaitu kualitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran penjas. Berkualitasnya proses pembelajaran diharapkan akan mampu mengangkat pelajaran penjas menjadi lebih
bermakna.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.