KARAKTERISASI DAN MEKANISME KERJA SENYAWA AKTIF ALAMI DARI DAUN PAGODA (CLERODENDRUM JAPONICUM) YANG MENGINDUKSI KETAHANAN SISTEMIK TANAMAN CABAI MERAH TERHADAP CUCUMBER MOSAIC VIRUS (CMV)
Abstract
Penelitian ini telah berhasil mengungkapkan ekstrak daun bunga
pagoda dengan pelarut selain air bersifat sebagai induksi ketahanan sistemik
tanaman cabai merah terhadap Cucumber Mosaic Virus (CMV). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa daun bunga pagoda yang dimaserasi dan
dipartisi menggunakan pelarut organik mempunyai persentase penghambatan
diatas 55%. Persentase penghambatan di atas 55% bersifat sebagai induksi
ketahanan sistemik tanaman cabai merah terhadap CMV. Hasil ini
mengungkapakan ekstrak daun bunga pagoda yang dimaserasi serta dipartisi
bukan sebagai senyawa anti viral tetapi merupakan induksi pada tanaman
cabe yang terserang CMV. Uji fitokimia menunjukkan positif terhadap terpen
dan steroid.
pagoda dengan pelarut selain air bersifat sebagai induksi ketahanan sistemik
tanaman cabai merah terhadap Cucumber Mosaic Virus (CMV). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa daun bunga pagoda yang dimaserasi dan
dipartisi menggunakan pelarut organik mempunyai persentase penghambatan
diatas 55%. Persentase penghambatan di atas 55% bersifat sebagai induksi
ketahanan sistemik tanaman cabai merah terhadap CMV. Hasil ini
mengungkapakan ekstrak daun bunga pagoda yang dimaserasi serta dipartisi
bukan sebagai senyawa anti viral tetapi merupakan induksi pada tanaman
cabe yang terserang CMV. Uji fitokimia menunjukkan positif terhadap terpen
dan steroid.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.