Hubungan Tindakan Hemodialisa Dengan Perubahan Tekanan Darah Pasien Pasca Hemodialisis di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M. Dunda Limboto
Abstract
Penyakit ginjal kronis memerlukan terapi pengganti ginjal salah satunya hemodialisis. Selama tindakan hemodialisis ada penggunaan natrium modelling yang dapat meningkatkan rasa haus dan berat badan serta hipertensi diantara tindakan hemodialysis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi serta gambaran umum tentang Hubungan Tindakan Hemodialisa dengan Perubahan Tekanan Darah Pasien Pasca Hemodialisis di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional, polulasi yang di gunakan yakni seluruh pasien yang melakukan tindakan hemodialisa yang sudah dijadwalkan, yakni 19 orang. Sampel yang digunakan adalah seluruh pasien hemodialisa yang sudah dijadwalkan yakni 19 orang . Teknik sampling yang digunakan adalah Consecutive Sampling. Variabel yang digunakan adalah variabel bebas tentang tindakan hemodialisa dan variabel terikat tentang perubahan tekanan darah. Berdasarkan data responden yang diteliti, setelah diukur dengan menggunakan chi square didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan dimana setelah diuji nilai X2 yang diperoleh dengan menggunakan harga kritis (nilai-nilai chi square) yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan (derajat kemaknaan 0,05) yang ada pada lampiran yakni 3,481 didapatkan bahwa nilai dari hasil yang diukur adalah 0,835 yang ternyata lebih rendah dari harga kritis yang ditentukan, sehingga ditarik kesimpulan bahwa Hipotesa Ho : X = y, diterima (harga X2 hitung 0,835< X2 tabel 3,481), sehingga dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan tindakan hemodialisa dengan perubahan tekanan darah pasien pasca hemodialisis di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M Dunda Limboto.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.