Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Pencegahan Stunting Dengan Pemberian Makanan Tambahan
Abstract
Kelor merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang sangat mudah didapatkan dan dikenali di Desa Lonuo Kecamatan Tilongkabila Kabupate Bonebolango. Masyarakat setempat menggunakan daun kelor sebagai pelengkap makanan berupa olahan sayuran. Daun kelor dikenal memiliki banyak manfaat dan mempunyai banyak nilai gizi. Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini bertitiktolak pada pemberdayaan masyarakat desa melalui pengembangan dan pemanfaatan daun kelor selain sebagai pelengkap makanan berupa olahan sayuran tetapi juga sebagai hidangan lain seperti pudding, dimana hidangan ini lebih digemari oleh anak-anak sehingga bisa digunakan sebagai pemberian makanan tambahan sebagai pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah perberdayaan masyarakat dengan memberikan pengetahuan pemanfaatan daun kelor sebagai makanan tambahan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amina, Syarifah; Tezar Ramdhan; & Miflihani Yanis. (2015). Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor. Buletin Pertanian Perkotaan 5 (2): 35-44
Amzu, Ervizal. (2014). Kampung Konservasi Kelor: Upaya mendukung Gerakan Nasional Sadar Gizi Dan Mengatasi Malnutrisi Di Indonesia Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan 1 (2): 86-91
Rikandi M, Lamonoa A, dkk. (2022). Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Upaya Pencegahan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Aisyiyah 6 Padang. Doi: https://doi.org/10/30787/gemassika.v6i1.781
Panduan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Edisi X 2016, DP2M Dikti, Jakarta
DOI: https://doi.org/10.37905/phar.soc.v1i2.18268
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
VISITOR