Optimalisasi Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan Multi Representasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Hidrolisis Garam

Mangara Sihaloho, Nurhayati Bialangi, Erni Mohamad, Julhim S Tangio

Abstract


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep hidrolisis garam melalui penerapan pendekatan multi representasi di SMAN 1 Dungaliyo. Permasalahan utama yang dihadapi siswa adalah kesulitan menghubungkan konsep makroskopik, mikroskopik, dan simbolik dalam pembelajaran kimia, yang mengakibatkan rendahnya pemahaman konseptual dan tingginya tingkat miskonsepsi. Kegiatan ini dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Strategi pembelajaran mencakup pelatihan guru, pengembangan media visual dan LKPD, serta implementasi pembelajaran berbasis eksperimen, simulasi, dan notasi simbolik. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterkaitan representasi kimia, kemampuan menentukan sifat larutan, menyusun reaksi dan menghitung pH, serta koreksi terhadap miskonsepsi. Lebih dari 80% siswa menunjukkan partisipasi aktif dan minat belajar yang meningkat. Pendekatan multi representasi terbukti efektif dalam menciptakan pembelajaran kimia yang bermakna, kontekstual, dan menyenangkan.


Keywords


multi representasi, hidrolisis garam, pemahaman konsep, miskonsepsi, pembelajaran kimia

Full Text:

PDF

References


Chandrasegaran, A. L., Treagust, D. F., & Mocerino, M. (2007). Pengembangan instrumen diagnostik pilihan ganda dua tingkat untuk mengevaluasi kemampuan siswa sekolah menengah dalam mendeskripsikan dan menjelaskan reaksi kimia menggunakan berbagai level representasi. Chemistry Education Research and Practice, 8(3), 293–307.

Gilbert, J. K., & Treagust, D. F. (2009). Menuju model yang koheren untuk representasi makroskopik, submikroskopik, dan simbolik dalam pendidikan kimia. Dalam J. K. Gilbert & D. F. Treagust (Ed.), Multiple Representations in Chemical Education (hlm. 333–350). Springer.

Johnstone, A. H. (1993). Perkembangan pengajaran kimia: Tanggapan yang berubah terhadap tuntutan yang berubah. Journal of Chemical Education, 70(9), 701–705. https://doi.org/10.1021/ed070p701

Roziah, R., Isnaini, M., & Astuti, R. T. (2022). Analisis kesulitan belajar kimia pada materi hidrolisis garam terhadap peserta didik di SMA Jam’iyah Islamiyah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, 1(1), 27–43.

Simanjuntak, R. M., & Abudarin, A. (2019). Kemampuan siswa memperoleh dan memahami konsep hidrolisis garam dalam pembelajaran menggunakan LKS berbasis belajar penemuan pada siswa kelas XI SMAN 2 Palangka Raya. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 10(2), 127–148. https://doi.org/10.37304/jikt.v10i2.28

Talanquer, V. (2011). Learning chemistry: The journey or the destination? Chemistry Education Research and Practice, 12(2), 92–97. https://doi.org/10.1039/C1RP90012G

Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st century skills: Learning for life in our times. San Francisco: Jossey-Bass.




DOI: https://doi.org/10.37905/damhil.v4i1.32910

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2025 Mangara Sihaloho, Nurhayati Bialangi, Erni Mohamad

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.