KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN JENIS CRUSTACEA DI KAWASAN HUTAN MANGROVE PESISIR LANGALA KECAMATAN DULUPI KABUPATEN BOALEMO
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan jenis Crustacea di Kawasan Mangrove Pesisir Langala Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif. Trapped Nets, atau alat tangkap yang ditempatkan di tepi pantai mangrove di setiap stasiun, digunakan untuk mengumpulkan data spesies Crustacea. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner dan Indeks Kelimpahan digunakan untuk menghitung data Crustacea. Berdasarkan hasil identifikasi ditemukan tujuh jenis Crustacea yang terbagi dalam lima famili dan enam genus dan terdiri dari tujuh spesies yaitu Lethrinus mahsena, Uca forcipata, Epixantus dentatus, Parathelphusa convexa, Metacarcinus magister, Metapenaeus monoceros, Metapenaeus elegans dan Litopenaeus vannamei. Dari hasil perhitungan indeks keanekaragaman jenis Crustacea keanekaragaman tertinggi pada stastiun II yaitu H‘= 1.67 yang didominasi oleh spesies Uca forcipata dan yang terendah adalalah stasiun III yaitu H’= 1,62. Termasuk dalam tingkat keanekaragaman sedang menurut standar indeks keanekaragaman jenis kepiting di wilayah pesisir Langala. Spesies Uca forcipata memiliki indeks kelimpahan tertinggi pada spesies Crustacea dengan nilai 26,03% (banyak), dan spesies Metapenaeus monoceros memiliki indeks kelimpahan terendah dengan nilai 3,60% (sedikit).
Kata-kata kunci : Keanekaragaman, Kelimpahan, Crustacea, Mangrove, Langala
Full Text:
Faqih et al., 2023References
Chairunnisa, R., 2004. Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Kawasan Hutan Mangrove KPH Batu Ampa, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, menurut tesis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Bogor. Institute Pertanian Bogor, 69 hlm, http://repository.ipb
Indriyanto. 2010. Ekologi hutan. Penulis Bumi. Jakarta
Kordi,K.M.G.H. 2012. Ekosistem mangrove: potensi, tujuan, dan pengelolaan. Jakarta. Penerbit: Rineka Cipta, 256 Hal.
Muramatsu, D. 2010. In Uca Lactea (DE HAAN, 1835), the construction of sand structures is related to the tide cycle but not to male or female densities. Crustaceana, Vol. 83(1): 29-37.
Nontji, A. 2002. Laut. Kepulauan. Menjembatani. Jakarta
Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar ekologi. Cetakan ketiga. Pers Universitas Gajah Mada. Jogjakarta. H. 134-162.
Odum, Eugene P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga, Yogyakarta. Gadjah Mada University Press, Penerjemah Samingan, Tjahjono.
Suryono, Chrisna Adhi. 2006 Sebaran Kepiting (Infra Ordo Brachyura dan Anomura) di Kawasan Mangrove Delta Wulan Demak Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol. 11 (4) : 210 – 215
Yasin, N. 2012. Keadaan Umum Ekosistem Mangrove di Kabupaten Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, Kota Rebah, dan Desa Kampung Bugis. Tanjungpinang: Program sarjana Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Kelautan Raja Ali Haji. (Tidak diterbitkan) 45 halaman.
Zahid, A, Simanjuntak, CPH, Rahardjo MF & Sulistiono, 2011, Asian Journal of Ichthyology, Ichtiofauna Ekosistem Muara Mayangan, Jawa Barat. vol.11, no. 11, no. 1, 77-85
DOI: https://doi.org/10.34312/jebj.v5i2.22077
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Ahmad Faqih
Karya ini dilisensikan dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .
<!--