Pemetaan Tingkat Bahaya Banjir Menggunakan Metode Penginderaan Jauh Di Kecamatan Jatinegara Kota Administrasi Jakarta Timur

Fini Seftiani, Muzani Muzani, Rayuna Handawati

Abstract


Bencana banjir yang sering terjadi baik terjadi akibat intensitas hujan yang deras ataupun luapan sungai ke daratan. Penelitian ini mengkaji pemetaan tingkat bahaya banjir di Kecamatan Jatinegara. Lokasi ini dipilih karena merupakan wilayah perkotaaan yang memiliki pemukiman padat penduduk dan dilewati oleh aliran sungai yang memiliki potensi wilayah bahaya banjir. Tingkat bahaya banjir dianalisis menggunakan parameter penggunaan lahan, curah hujan tahunan, ketinggian, kemiringan lereng dan kerapatan drainase. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan penginderaan jauh untuk menghitung serta mendeskripsikan perhitungan parameter bahaya banjir. Pengolahan data menggunakan software ArcGis 10.5 dengan unit analisis 45unit lahan yang ada di Kecamatan Jatinegara. Hasilnya tingkat bahaya banjir di Kecamatan Jatinegara didapatkan area bukan wilayah banjir dan wilayah banjir. Bukan wilayah banjir memiliki luas 438,51 ha. Wilayah banjir memiliki 3 klasifikasi yaitu rendah dengan luas 64,22 ha atau 10,88% dari luas wilayah banjir, klasifikasi sedang dengan luas 310 ha atau 52,54% dari luas wilayah banjir, dan klasifikasi tinggi dengan luas 215,83 ha atau 36,58% dari luas wilayah banjir.


Keywords


Tingkat bahaya; Bencana; Banjir

Full Text:

PDF

References


Anggraini, N., Pangaribuan, B., Siregar, A. P., & Sintampalam, G. (2021). Analisis Pemetaan Daerah Rawan Banjir Di Kota Medan Tahun 2020. 4(2), 27–33.

Ariyora, Y. K. S., Budisusanto, Y., & Prasasti, I. (2015). Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Dan Sig Untuk Analisa Banjir (Studi Kasus : Banjir Provinsi Dki Jakarta). Geoid, 10(2), 137. https://doi.org/10.12962/j24423998.v10i2.805

Aziz, M. L. (2012). Pemetaan tingkat kerentanan dan tingkat bahaya banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo bagian tengah di Kabupaten Bojonegoro. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, 1–137. http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23393

Badan Pusat Statistik. (2020). Kota Jakarta Timur dalam Angka. Kota Jakarta Timur Dalam Angka 2020, 1–348.

BNPB. (2019). Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2020-2024, 1–115. https://www.bnpb.go.id//uploads/renas/1/BUKU RENAS PB.pdf

Dahlia, S., Nurharsono, T., & Rosyidin, W. F. (2018). Analisis Kerawanan Banjir Menggunakan Pendekatan Geomorfologi Di Dki Jakarta. Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana, 2(1), 1. https://doi.org/10.29122/alami.v2i1.2259

Darmawan, K., Hani’ah, H., & Suprayogi, A. (2017). Analisis Tingkat Kerawanan Banjir Di Kabupaten Sampang Menggunakan Metode Overlay Dengan Scoring Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 31–40

Fathul Hadi, A. (2017). Pemanfaatan Data Dem Untuk Pemetaan Potensi Bahaya Banjir Rob Jakarta Utara Melalui Skenario Ketinggian Pasang Air Laut (2010). http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/130212.

Haryani, Nanik Suryo, Any Zubaidah, Dede Dirgahayu, Hidayat Fajar Yulianto, and Junita Pasaribu. 2012. “Model Bahaya Banjir Menggunakan Data Penginderaan Jauh Di Kabupaten Sampang (Flood Hazard Model Using Remote Sensing Data in Sampang District).” Jurnal Penginderaan Jauh 9(1):52–66.

Hasan, M. F., & Prasetya, S. P. (2015). Analisis Tingkat Kerawanan Banjir Di Bengawan Jero Kabupaten Lamongan. Jurnal Geografi Unsu, 03(No 03), 239–247.

Ismayani, N., & Riha, N. (2020). Studi Tingkat Bahaya Banjir Das Batang Kuranji Kecamatan Pauh Kota Padang. Jurnal Azimut, 3(1), 15–20.

Kusumo, P., & Nursari, E. (2016). Zonasi Tingkat Kerawanan Banjir dengan Sistem Informasi Geografis pada DAS Cidurian Kab. Serang, Banten. STRING (Satuan Tulisan Riset Dan Inovasi Teknologi), 1(1), 29–38. https://doi.org/10.30998/string.v1i1.966

Nugroho, H. D. (2019). Analisis daerah rawan bencana banjir di kecamatan kebumen kabupaten kebumen jawa tengah. Seminar Nasional Penginderaan Jauh Ke-6 Tahun 2019, 237.

Pane, E. S., & Eddy, K. (2009). Pengembangan Simulasi Aliran Air pada Saluran Drainase Kota Menggunakan Pemodelan Network Flow. Proceedings of National Seminar on Applied Technology, Science, and Arts (1st APTECS), 1–4.

Pryastuti, L. (2021). Pemetaan Tingkat Kerawananan Banjir Di Kota Jambi Menggunakan Metode Scoring Dan Overlay Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Ilmu Dan Inovasi Fisika, 5(2), 132–141. https://doi.org/10.24198/jiif.v5i2.32860

Takagi, H., Esteban, M., Mikami, T., & Fujii, D. (2016). Projection of coastal floods in 2050 Jakarta. Urban Climate, 17, 135–145. https://doi.org/10.1016/j.uclim.2016.05.003

Widiawaty, M. A., & Dede, M. (2018). Pemodelan Spasial Bahaya dan Kerentanan Bencana Banjir di Wilayah Timur Kabupaten Cirebon. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 9(2), 142–153. https://doi.org/10.31227/osf.io/kshb2

Woltjer, J. (2014). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 25(1), 1–16. https://doi.org/10.5614/jpwk.2014.25.1.1

Yetty, S., Edial, H., & . T. (2018). Pemetaan Wilayah Bahaya Banjir Di Kota Sungai Penuh. Jurnal Buana, 2(5), 383. https://doi.org/10.24036/student.v2i5.239




DOI: https://doi.org/10.37905/geojpg.v2i2.22485

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Fini Seftiani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.