ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI SURVEILANS DEMAM BERDARAH DENGUE
Abstract
Abstrak
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular akibat virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan sering menimbulkan outbreak pada daerah beriklim tropis khususnya Indonesia. Keseriusan masalah ini bisa diatasi melalui sistem informasi surveilans dengan memanfaatkan teknologi informasi. Surveilans selama ini dilakukan secara manual (paper-based) yang menimbulkan permasalahan seperti keterlambatan pelaporan, data tidak up to date serta penyajian informasi yang kurang informatif dalam mendukung pengambilan keputusan. Langkah awal dalam menerapkan sistem informasi surveilans DBD yaitu menganalisis kesiapan pengguna agar implementasi sistem berjalan efektif dan efisien dan berdampak signifikan pada penurunan angka kejadian DBD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan penerapan sistem informasi surveilans DBD menggunakan instrument DOQ-IT (Doctor’s Office Quality – Information Technology). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Oktober tahun 2020 di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta. Subjek penelitian sebanyak 6 orang yang terdiri dari petugas surveilans, programmer DBD dan kader kelurahan. Obyek penelitian yaitu sistem informasi surveilans DBD. Pengumpulan data menggunakan kuisoner, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa angka kesiapan penerapan sistem informasi surveilans DBD berada dalam kategori cukup siap dengan total nilai 47.75. Perolehan rata-rata skor dari masing-masing variabel yaitu variabel sumber daya manusia dengan skor 2.125, budaya organisasi dengan skor 1.87, tata kelola kepemimpinan dengan skor 1.86 dan infrastruktur dengan skor 1.38. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Puskesmas Gondokusuman II berdasarkan hasil pengukuran dengan instrumen DOQ-IT (Doctor’s Office Quality – Information Technology) memiliki kemampuan yang baik pada komponen sumber daya manusia, namun juga terdapat beberapa kelemahan pada komponen budaya kerja organisasi, tata kelola kepemimpinan dan infrastruktur. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi dan antisipasi lebih lanjut pada komponen yang lemah agar implementasi sistem informasi surveilans berjalan baik.
Kata kunci: Analisis Kesiapan, Demam Berdarah Dengue (DBD), Sistem Informasi Surveilans
Abstract
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a contagious disease caused by dengue virus and often causes outbreaks in tropical climates, especially Indonesia. This problem can be solved through surveillance using information technology. During this time, surveillance was doing manually (paper-based) which caused problems such as reporting delay, data not up to date and uninformative presentation for decision making. The first step in implementing DHF surveillance information system is analyze the user readiness so the system implementation runs effectively and efficiently and has significant impact on reducing incidence of DHF. This study aims to analyze the readiness to implement a dengue surveillance information system using the DOQ-IT (Doctor's Office Quality - Information Technology) instrument. This type of research is quantitative with a cross-sectional design. The research was conducted in April – October 2020 at Puskesmas Gondokusuman II, Yogyakarta. The research subjects were 6 people consisting of surveillance officers, DHF programmers, and village cadres. The research object is the DHF surveillance information system. Data collection techniques using questionnaires, observation, and documentation studies. The results of the study found that the readiness for the implementation of the DHF surveillance information system was in the ready category with a total score of 47.75. The average score obtained from each variable is the human resources variable with a score of 2.125, organizational culture with a score of 1.87, leadership governance with a score of 1.86, and infrastructure with a score of 1.38. This study concludes that Puskesmas Gondokusuman II based on the results of measurements with the DOQ-IT (Doctor's Office Quality – Information Technology) instrument has good capabilities in the human resource component, but there are also some weaknesses in the components of organizational work culture, leadership governance, and infrastructure. Therefore, further identification and anticipation of weak components are needed so that the implementation of the surveillance information system runs well.
Keywords: Readiness Assessment, Dengue Hemorrhagic Fever, Surveillance Information System
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia Tahun 2017 [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2018. 1–8 p. Available from: https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/19010400002/situasi-demam-berdarah-dengue-di-indonesia.html
Kementerian Kesehatan RI. Demam Berdarah Dengue di Indonesia Tahun 1968-2009. Buletin Jendela Epidemiologi. 2010;2:48.
Kementrian Kesehatan RI. Hingga Juli, Kasus DBD di Indonesia Capai 71 Ribu [Internet]. 2020 [cited 2020 Oct 28]. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/20070900004/hingga-juli-kasus-dbd-di-indonesia-capai-71-ribu.html
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Data Kejadian Demam Berdarah Dengue Kota Yogyakarta [Internet]. Yogyakarta; 2019. Available from: http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/profil/profil_kab_kota_2012/3471_DIY_Kota_Yogyakarta_2012.pdf
Ajami S, Ketabi S, Isfahani S, Heidari A. Readiness Assessment of Electronic Health Records Implementation. Acta Inform Medica. 2011;19(4):224.
Khoja S, Scott RE, Casebeer AL, Mohsin M, Ishaq AFM, Gilani S. e-Health readiness assessment tools for healthcare institutions in developing countries. Telemed e-Health. 2007;13(4):425–31.
Sudirahayu I, Harjoko A. Analisis Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik Menggunakan DOQ-IT di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung. Journal Information System Public Health [Internet]. 2016;1(2):35–43. Available from: https://journal.ugm.ac.id/jisph/article/view/6536
Maha Wirajaya MK, Made Umi Kartika Dewi N. Analisis Kesiapan Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan Menerapkan Rekam Medis Elektronik. Jurnal Kesehatan Vokasional [Internet]. 2020 Feb 29;5(1):1. Available from: https://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo/article/view/53017
Saputra AB. Identifikasi Faktor-Faktor Keberhasilan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan. 2016;19(3):146.
Kroenke, M D. Database Processing Jilid 1 Edisi 9. Surabaya: Erlangga; 2005. 60 p.
Thenu VJ, Sediyono E, Purnami CT. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Guna Mendukung Penerapan Sikda Generik Menggunakan Metode Hot Fit Di Kabupaten Purworejo. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. 2016;4(2):129.
Hermansyah Y, Lazuardi L, Basri MH. Efektivitas Penerapan Aplikasi M-HEALTH Untuk Posyandu Di Puskesmas Kembang Seri Kabupaten Bengkulu Tengah. Journal Information System Public Health. 2017;2(1):57.
Siwi Pramatama Mars Wijayati, Octaviana D, Anandari D. Aplikasi Teknologi Sistem Informasi Geografis Untuk Meningkatkan Sistem Surveilans Penyakit Menular Di Kabupaten Banyumas. J ABDIMAS. 2018;22(2):23.
Liyenti A, Widodo AP, Suhartono S. Pengembangan Sistem Informasi Guna Mendukung Pencatatan dan Pelaporan Program Pengendalian Penyakit Diare Di Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Manajamen Kesehatan Indonesia. 2018;6(2):91–7.
Has DFS, Notobroto HB, W CU. Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Imunisasi dan PD3I di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan [Internet]. 2016;3(1):67–75. Available from: https://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/view/73
Faqih H, Martini M, Sediyono E. Penilaian Kualitas Data Rutin di Puskesmas Karang Rejo Kota Tarakan menggunakan Routine Data Quality Assesment. Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan. 2020;3(01):28.
Lesmana IPD, Karimah RN. Sistem Informasi Surveilans Penanggulangan Penyakit Infeksi Virus Dengue (Studi Kasus Dinas Kesehatan Kabupaten Jember). In: Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 2016.
Azizah NLN, Setiawan MV. Pengelolaan Informasi Kesehatan Secara Terintegrasi untuk Memaksimalkan Layanan Kesehatan kepada Pasien di Rumah Sakit. IJPST. 2017;4(3):82.
Fahlefi Z. Penerapan Teknologi Informasi Bagi Pelaksanaan Pelayanan Publik (Studi Kasus Pada BP2TSP Kota Samarinda). Jurnal Paradigma. 2014;3(2):158.
Igiany PD. Systematic Review: Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). In: Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019. 2019. p. 151.
Ariza DL, Sumiyana. Penggunaan Val IT Framework 2.0 Untuk Menilai Investasi Teknologi Informasi(Studi Kasus Pada Investasi Aplikasi SIA di UT). Accounting Bussiness Information System Journal. 2018;6(1).
Lahiang MH, Kalangi L, Lambey L. Analisis Kendala-kendala yang dihadapi Satuan Pengawasan Internal dalam membangun Zona Integritas di RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing ‘Goodwill’. 2018;9(1).
DOI: https://doi.org/10.35971/gojhes.v5i2.11675
Refbacks
- There are currently no refbacks.