EFEKTIFITAS PIJAT OKETANI DAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI PMB AZAHWA MUARA ENIM

Abstract

Produksi ASI pada ibu postpartum dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk teknik intervensi laktasi seperti pijat Oketani dan pijat oksitosin. Sebelumnya belum ada penelitian yang membandingkan kedua jenis penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas pijat Oketani dan pijat oksitosin dalam meningkatkan produksi ASI dan berat badan bayi pada dua minggu pertama post partum. Penelitian dilakukan di PMB Azahwa, Muara Enim, pada tahun 2024 dengan desain kuasi-eksperimen. Sebanyak 30 ibu post partum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pijat Oketani (n=15) dan kelompok pijat oksitosin (n=15). Produksi ASI diukur menggunakan volume pengeluaran ASI, sementara berat badan bayi diukur pada hari ke-1, minggu ke-1, dan minggu ke-2 post partum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pijat Oketani secara konsisten lebih efektif dalam meningkatkan produksi ASI dibandingkan pijat oksitosin, dengan rata-rata produksi ASI lebih tinggi pada kelompok Oketani (25-30 cc) dibandingkan oksitosin (20 cc) pada hari ketiga post-intervensi (p-value = 0,000). Selain itu, peningkatan berat badan bayi lebih signifikan pada kelompok Oketani (3.400 gram) dibandingkan kelompok oksitosin (3.200 gram) pada minggu kedua, meskipun perbedaannya tidak signifikan secara statistik (p-value > 0,5). Kesimpulannya, pijat Oketani lebih efektif dalam mendukung produksi ASI dibandingkan pijat oksitosin. Penerapan pijat Oketani direkomendasikan sebagai metode intervensi laktasi utama bagi ibu postpartum.