EFEKTIVITAS PEMBERIAN PMT MODIFIKASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA

Irwan irwan, Meryati Towapo, Sunarto Kadir, Lia Amalia

Abstract


Umur 0-5 tahun masa keemasan yang penting bagi fisik anak. Asupan gizi sangat penting untuk menghindari gangguan kesehatan yang serius bagi balita, seperti gizi buruk. Pemberian PMT bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi bagi anak balita. Rumusan masalah: apakah pemberian PMT modifikasi dan PMT biskuit efektif untuk meningkatkan status gizi balita gizi kurang. Tujuan penelitian: untuk mengetahui efektivitas pemberian PMT modifikasi dan PMT biskuit terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang.

Jenis penelitian: Pra Eksperimen design dengan rancangan pretest-postest desain. Populasi balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo yang mengalami gizi kurang sebanyak 16 orang balita. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik total sampling, responden dibagi dalam 2 kelompok yaitu 8 balita pada kelompok PMT modifikasi dan dan 8 balita pada kelompok PMT biskuit. Analisis data menggunakan paired sampel t-test dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas data.

Hasil penelitian: sebelum intervensi, seluruh balita mengalami gizi kurang dengan rata-rata berat badan pada kelompok PMT modifikasi 8,438 kg ± 1,1451 dan pada kelompok PMT biskuit 8,725 kg ± 1,2303. Sesudah intervensi, terjadi peningkatan berat badan rata-rata balita pada kelompok PMT Modifikasi menjadi 9,088 kg ± 1,1740 dan kelompok PMT biskuit 9,125 kg ± 1,1913. Hasil analisis didapatkan pada kelompok PMT modifikasi, t hitung = 19,858 dan ρ = 0,000 serta kelompok PMT biskuit, t hitung = 14,967 dan ρ = 0,000. Analisis uji beda mendapatkan nilai t hitung = 5,916 dan nilai ρ = 0,000

Kesimpulan : PMT modifikasi dan PMT biskuit efektif terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo. PMT modifikasi lebih efektif dibandingkan pemberian PMT biskuit terhadap peningkatan status gizi balita gizi kurang. Diharapkan kepada orang tua balita agar terus memperhatikan dan memberikan asupan makanan bergizi tinggi kepada anak balita. 


Keywords


Gizi Kurang, PMT Modifikasi, Kearifan lokal

Full Text:

PDF

References


Adisasmito. 2012. Sistem Kesehatan. PT Gramedia Grafindo Persada. Jakarta

Al Rahmad et al. 2013. Kajian Stunting Pada Anak Balita Ditinjau Dari Pemberian ASI Eksklusif , MP-ASI, Status Imunisasi Dan Karakteristik Keluarga Di Kota Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Poltekkes Aceh. Volume 6 Nomor 2.

Budirahardjo. 2011. The Golden Age. Kompasiana. Jakarta.

Hidayah. 2010. Manfaat dan Kandungan Gizi Labu Kuning (Waluh). http://www.borneotribune.com/citizen-jurnalism/manfaat-dan-kandungangizi-labu-kuning-waluh.html. (online). Akses tanggal 1 Juli 2019.

Iskandar. 2017. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Modifikasi Terhadap Status Gizi Balita. Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal. November 2017; 2(2): 120-125

Juhartini. 2015. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Biskuit dan Bahan Makanan Campuran Kelor terhadap BB dan TB pada Balita Gizi Kurang Usia 12-59 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Kalumpang Kota Ternate. Jurnal Kesehatan Vol. III No. 1.

Kemenkes RI. 2011. Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Bagi balita Gizi Kurang. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

___________. 2016. Perbaikan Gizi untuk Generasi Agar Mampu Menangkan Persaingan. (online) http://www.depkes.go.id/article/print/16122100005/perbaikan-gizi-untuk-generasi-agar-mampu-menangkan-persaingan.html. akses tanggal 30 Juni 2019.

Lonika. 2011. Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Balita Di Kecamatan Kuranji Kota Padang. Skripsi. Universitas Andalas. Medan.

Mariyam. dkk. 2017. Efektivitas Konsumsi Nugget Tempe Kedelai terhadap Kenaikan Berat Badan Balita Gizi Kurang. Jurnal Kebidanan Volume 6. Nomor 2. April 2017.

Prabasini dan Ishartani. 2013. . Kajian Sifat Kimia Dan Fisik Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata) Dengan Perlakuan Blanching Dan Perendaman Dalam Natrium Metabisulfit (Na2S2O3). Jurnal Teknosains Pangan. 2 (2) : 93-102.

Puskesmas Paguyaman. 2018. Laporan Gizi Puskesmas Paguyaman. Puskesmas Paguyaman. Boalemo.

Rizky. 2015. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Biskuit dan Bolu Tepung Tempe terhadap Peningkatan Berat Badan dan Tinggi Badan pada Balita Gizi Kurang Tahun 2015. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Volume 4. Nomer 1. Edisi September 2015.

Sari. 2013. Pengaruh Pemberian Biskuit Tepung Singkong terhadap Status Gizi Balita Gizi Kurang di Kecamatan Terpilih Kabupaten Purworejo Tahun 2013. Artikel Penelitian. Program Studi Gizi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta

Sujionohadi & Setiawan. 2016. Ayam Kampung Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sunarto K (2019) ; Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dari Sarapan Dengan Status Gizi Siswa. Jambura Journal of Health Sciences and Research.Vol1 No.i

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/article/view/1783

DOI: https://doi.org/10.35971/jjhsr.v1i1.1783




DOI: https://doi.org/10.35971/gojhes.v4i2.7742

Refbacks

  • There are currently no refbacks.