Landslide Disaster Hazard Analysis On Built-Up Areas In Banyubiru Sub-District Semarang Regency Using Geographic Information System

Alifa Salsabilla Putri, Moehammad Awaluddin, Bandi Sasmito

Abstract


Banyubiru Sub-District is the sub-district that experienced the most landslides in Semarang Regency. The condition of steep slopes in several areas in this sub-district is quite dangerous to be used as a residential, industrial and commercial area because of the high probability of disasters, especially landslides. This research focuses on identifying landslide hazard areas, especially on built-up areas in Banyubiru Sub-District, Semarang Regency. The production of landslide hazard map refers to Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2007. The method used to identify landslide hazard areas is scoring and weighting using several parameters, namely slope, land cover, rock type, rainfall and soil type. Based on the processing, it can be known that mapping using the average monthly rainfall parameter for three months is more accurate than using annual rainfall. Landslide hazard on built-up areas in Banyubiru Sub-district is divided into three levels with the dominance of medium landslide hazard level covering 69% or approximately 275.70 Ha. The validation results show that out of 55 landslide events in Banyubiru Sub-district, 17 events occurred on built-up areas with medium to high hazard levels.


Keywords


Landslide Hazard; Built-Up Area; Scoring and Weighting; Overlay; Geographic Information System

Full Text:

PDF

References


Amri, M., Yulianti, G., Yunus, R., Wiguna, S., Adi, A., Ichwana, A.N., Randorangkir, R.E., Septian, R.T., Septian, R. (2016). RBI Risiko Bencana Indonesia. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

BPS Kabupaten Semarang. (2022). Kecamatan Banyubiru Dalam Angka. Kabupaten Semarang: BPS Kabupaten Semarang.

Departemen PU. (2007). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2007. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Penataan Ruang.

Dewi, I. G., Trigunasih, N. M., & Kusmawati, T. (2012). Prediksi Erosi dan Perencanaan Konservasi Tanah dan Air pada Daerah Aliran Sungai Saba. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 12-23.

Julaeha, S., Kendarto, D. R., & Solihin, M. A. (2022). Analisis Tingkat Kerawanan Longsor di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy, Citarum Hulu Kabupaten Bandung Menggunakan Metode Skoring. Applied Information System and Management (AISM), 97-104.

Kinanti, A., Awaluddin, M., & Yusuf, M. A. (2022). Analisis Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor Berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Kecamatan Candisari, Kota Semarang). Jurnal Geodesi Undip, 1-10.

Munir, S. (8 November 2016). Kompas.com. Ini Penyebab Tanah di Desa Ini Sering Longsor. Citing Internet sources URL https://regional.kompas.com/read/2016/11/08/16351631/ artikel-video-kgmedia.html.

Muthia, R. (2018). Analisis Kerawanan Bencana Tanah Longsor Lahan di Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman. Skripsi Program Studi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Peraturan Bupati Kabupaten Semarang Nomor 79 Tahun 2021 Tentang Kajian Risiko Bencana Kabupaten Semarang Tahun 2021-2025. (2021). Kabupaten Semarang.

Rahmad, R., Suib, & Nurman, A. (2018). Aplikasi SIG untuk Pemetaan Tingkat Ancaman Longsor di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli. Majalah Geografi Indonesia, 1-13.

Sholahuddin, M. (2015). SIG Untuk Memetakan Daerah Banjir dengan Metode Skoring dan Pembobotan Studi Kasus Kabupaten Jepara. Skripsi Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Sriyono, A. (2012). Identifikasi Kawasan Rawan Bencana Longsor Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Skripsi Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Suhardiman. (2012). Zonasi Tingkat Kerawanan Banjir dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) pada Sub-DAS Walanae Hilir. Skripsi Universitas Hasanuddin Makassar.

Supriyono, P. (2014). Seri Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor. Yogyakarta: Andi Offset.

Umar, I., Dewata, I., Berlian, E., & Hermon, D. (2017). Zona Rawan Longsor Pada Kawasan Permukiman di Kabupaten Tanah Datar. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017, 271-278.




DOI: https://doi.org/10.37905/jgeosrev.v6i1.22476



Copyright (c) 2024 Alifa Salsabilla Putri, Moehammad Awaluddin, Bandi Sasmito

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.