PENERAPAN TEMA ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA PERANCANGAN PUSAT INFORMASI PARIWISATA DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA
Abstract
ABSTRACT.
Neo-Vernacular architecture is an architectural style that emerged in the Post Modern era of the mid-1960s. Consisting of 2 words, 'Neo' which has a new meaning and 'Vernacular' which comes from the Latin 'Vernaculus' has the original meaning. According to Lucy Peel (1998) Neo-Vernacular Architecture is a series of post-modernism that begins with a deliberate return to the traditional, specifically the local model. In order to promote the development of upscale areas with tourism potential, the tourism sector is referred to as a strategic asset. One of Indonesia's provinces, Central Sulawesi has the potential to accommodate a variety of tourist attractions, including beach, marine, and cultural tourism. At least 426 islands, 300 dive sites, and endangered marine species may all be found in Tojo Una-Una Regency, where one of them is situated. The promotion of and distribution of tourism-related information in Tojo Una-Una Regency is still subpar, which is why there have been fluctuations in the number of tourists visiting the region during the past four years. The establishment of a tourism information center, which will eventually serve as a promotional tool, a source of information on tourist destinations for visitors, and a location for all tourism-related activities, is one way to address this issue. It is thought that by maximizing promotions and offering visitors information, it will be possible to expand tourism and the Tojo Una-Una district's regional economy. The Tourism Information Center collects data employing methods including literature reviews, questionnaires, and comparative studies in line with the research objectives. The Neo-vernacular Architecture concept is intended to be one of the facilities that can accommodate, communicate, and conserve the planned locality values. This idea revives the characteristics of the Tojo Una-Una Regency area, which are then applied to shapes, ornamentation, and materials, along with linkages with locations that interpret the surrounding area.
Keywords: Tourism, Tourism Information Center, Tojo Una-Una Regency, Neo-Vernacular Architecture
ABSTRAK.
Arsitektur Neo-Vernakular termasuk langgam arsitektur yang muncul pada era Post Modern pertengahan tahun 1960-an. Terdiri dari 2 kata, “Neo” yang memiliki arti baru dan “Vernakular” yang berasal dari bahasa latin “Vernaculus” memiliki arti asli. Menurut Lucy Peel (1998) Arsitektur Neo-Vernakular adalah rangkaian pasca-modernisme yang dimulai dengan kembalinya dengan sengaja ke tradisional, khususnya model lokal. Sektor pariwisata disebut sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan daerah-daerah eksklusif yang memiliki potensi objek wisata. Sulawesi Tengah merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki potensi objek wisata yang beragam seperti wisata pantai, bahari, dan budaya. Salah satunya terletak di Kabupaten Tojo Una-Una yang setidaknya terdapat 426 pulau, 300 titik menyelam, dan biota-biota laut yang langka. Namun sejak empat tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Tojo Una-Una mengalami fluktuasi, hal ini terjadi karena promosi dan penyediaan informasi pariwisata di Kabupaten Tojo Una-Una masih belum maksimal. Salah satu solusi dalam permasalahan tersebut adalah menyediakan sebuah Pusat Informasi Pariwisata yang nantinya akan berfungsi sebagai media promosi dan informasi kawasan pariwisata kepada wisatawan yang berkunjung serta mewadahi segala aktivitas yang berhubungan dengan pariwisata. Dengan memaksimalkan promosi dan penyediaan informasi bagi pengunjung, diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan juga meningkatkan perekonomian daerah kabupaten Tojo Una-Una. Penelitian pada Pusat Informasi Pariwisata ini menggunakan metode pengumpulan data, studi literatur, survei, serta studi banding, yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian. Pusat Informasi Pariwisata direncanakan menjadi salah satu fasilitas yang dapat mewadahi, mengkomunikasikan dan melestarikan nilai-nilai lokalitas yang direncanakan dengan konsep Arsitektur Neo-vernakular. Konsep ini mengangkat kembali unsur-unsur lokalitas Kabupaten Tojo Una-Una yang diterapkan pada bentuk, ornamen, material, hubungan bangunan dengan tapak yang menginterprestasikan lingkungan dan kemudian disesuaikan dalam bentuk yang baru.
Kata kunci: Pariwisata, Pusat Informasi Pariwisata, Kabupaten Tojo Una-Una, Arsitektur Neo-Vernakular
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Hasibuan, Yosafat F., Marpaung, B. (2022).
Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular pada
Perancangan Pusat Informasi Pariwisata
danau Toba di Ambarita, Kabupaten
Samosir. Vol. 5(1) 2022 TALENTA
Irwan, Adi. (2016). Perancangan Tourism
Center di Singosari (Tema; Simbiosis
Arsitektur).
Wahyuningsi. (2010). Strategis
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Tojo
Una-Una.
DOI: https://doi.org/10.37905/jjoa.v4i2.17657
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Nur Fita Haruna, Ernawati Ernawati Ernawati, Vierta Ramlan Tallei
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN CETAK: 2654-5896
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.