PENERAPAN HEALING ENVIRONMENT PADA RANCANGAN RUMAH SAKIT OTAK DI PROVINSI GORONTALO

Veya Iswara Golonggomo, Abdi Gunawan Djafar, Niniek Pratiwi

Abstract


Rumah Sakit Khusus Otak adalah rumah sakit khusus yang menangani gangguan kesehatan pada otak dan saraf. Di saat padatnya aktivitas dan kurangnya menjaga pola makan, masyarakat di kota-kota besar seringkali rentan terhadap berbagai penyakit yang berkaitan dengan masalah otak dan saraf, salah satunya adalah stroke. Permasalahan terkait kesehatan otak dan saraf di Indonesia makin kompleks karena makin meningkatnya jumlah kasus.

Di Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo prevelensi stroke mengalami peningkatan. Berdasarkan Riskesdas Tahun 2018, prevalensi penyakit stroke di Gorontalo mengalami kenaikan dengan persentasi 10,9% dibanding tahun 2013. Selain stroke, penyakit lainnya yang berkaitan dengan permasalahan kesehatan otak dan saraf yang makin bertambah dari tahun ketahun, diantaranya adalah: Radang Otak, Meningitis, Tumor Otak, Epilepsi, Hidrosefalus, dan gangguan lain pada kesehatan otak dan saraf.

Maka dari itu, rancangan rumah sakit otak ini bertujuan untuk mewujudkan rancangan fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Provinsi Gorontalo khususnya dalam menangani masalah yang berkaitan dengan otak dan saraf. Perancangan ini menggunakan metode analisis deskriptif yang diuraikan dan dianalisis dalam bentuk penjabaran kata, tabel, gambar maupun skema sehingga mudah dipahami.

Lokasi perancangan rumah sakit ini berada di Provinsi Gorontalo tepatnya di Jalan KH. Adam Zakaria dan Jalan Taman Ria, Kelurahan Wongkaditi, Kota Gorontalo. Rumah sakit ini merupakan jenis bangunan tunggal dengan jumlah 6 lantai yang berorientasi ke arah barat daya dengan konsep pola pembangunan rumah sakit baik secara vertikal maupun horisontal, menyesuaikan ketersediaan lahan dan besaran ruang serta memperhatikan peruntukan zonasi terhadap ruangan-ruangan di rumah sakit. Pola tata massa bangunan rumah sakit ini menggunakan pola terpusat dan dirancang dengan tema pendekatan Healing Environment. Pendekatan ini menitikberatkan pada pelayanan pasien dengan menerapkan lingkungan penyembuhan yang maksimal berupa Healing Garden yang diharapkan dapat membantu proses penyembuhan pasien baik secara fisik maupun psikis.


Keywords


Brain Hospital; Stroke; Brain and Nerves; Healing Environment

Full Text:

PDF

References


Kurniawati, Febriani. 2007. “Peran Healing Environment terhadap Proses Penyembuhan”.

Lidayana, V., Alhamdani, M. R., & Pebriano, V. (2013). Konsep dan Aplikasi Healing Environment dalam Fasilitas Rumah Sakit. Jurnal Teknik Sipil, 13(2).

Nugroho, Agung. 2019. “Penerapan Prinsip Healing Environment Dalam Strategi Perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba Di Surakarta.” Jurnal SENTHONG, 31–57.

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. 2019. “Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2015-2019.” (Revisi 2).

Wandira, A., & Pribadi, S. B. Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak (Studi Kasus: Rsia Hermina Pandanaran). Modul, 11(2)

Yetti, Aprodita Emma. 2017. “Kajian Konsep Healing Environtment Terhadap Psikologi Ruang Dalam Perancangan Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit.” Proceeding Health Architecture 1 (1): 17–20.




DOI: https://doi.org/10.37905/jjoa.v5i1.18162

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Veya Iswara Golonggomo, Abdi Gunawan Djafar, Niniek Pratiwi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

ISSN CETAK: 2654-5896
Website: http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jja/

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.