Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder Dari Ekstrak Metanol Biji Kecubung

Opir rumape, Riskah Fitriani Adam, Deasy Natalia Botutihe, La Alio, Jafar La Kilo, Mardjan Paputungan

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada biji kecubung. Isolasi dilakukan dengan tehnik ekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut metanol. Selanjutnya proses pemisahan untuk ekstrak kental metanol dilakukan menggunakan kromatografi kolom dengan campuran n-heksan: MTC: aseton (7:1,5:1,5). Uji fitokimia dari isolat murni memberikan hasil yang positif terhadap senyawa terpenoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang diperoleh dari biji kecubung berupa kristal berwarna putih. Uji KLT dua dimensi dengan dua perbandingan campuran eluen yaitu n-heksan : etil asetat (7:3) sebagai E1 dengan harga Rf 0,162 dan kloroform : metanol (9,5:0,5) sebagai E2 dengan harga Rf 0,55 menghasilkan noda tunggal. Analisis spektrofotometer Uv-Vis dengan serapan panjang gelombang 281,00 nm dan 284,00 nm diakibatkan oleh adanya transisi n – π* yang disebabkan adanya ikatan kromofor C=O. Hasil ini didukung oleh data spektrum IR menghasilkan gugus-gugus fungsi ulur O-H (3440.77 cm-1), ulur C-H gugus alkil (2935.46 cm-1), ulur C-H alifatik (2858.31 cm-1), ulur C=O (1739.67 cm-1), ulur C=C aromatik (1620.09 dan 1569.95 cm-1), tekuk C-H (1456.16 cm-1), tekuk C-H (1415.65 dan 1404.08 cm-1), dan ulur C-OH (1037.63 cm-1) yang memungkinkan mengandung senyawa terpenoid.

Full Text:

PDF

References


Creswell, C., Olaf, A. R., & Campbell, M. M. (2005). Analisis Spektrum Senyawa Organik. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Dachriyanus, P. D. (2004). Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. Padang Sumatera Barat: Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Andalas.

G, I. (2006). Prospek (Kimia) Bahan Alam untuk Penemuan Obat Baru. Kalimantan Timur: Pendidikan Program Studi, Universitas Mulawarman.

Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Manitto, P. (1992). Biosintesis Produk Alami. Semarang: IKIP Semarang Press.

Satrio, Hartanto., Dan Nurul, H. (2012). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Terpen Dari Ekstrak Kulit Batang Aglaia Odorata Lour (Meliaceae). Jurusan KImia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Jl. Kelintang Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

WHO (2005). National Policy on Traditional Medicine and Regulation of Herbal Medicines. Geneva: Report of a WHO global survey.

Rita, W. S. (2010). Isolasi, Identifikasi, dan Uji aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid Pada Rimpang Temu Putih (Curcuma Zedoaria (Berg.) Roscoe). JURNAL KIMIA 4 (1), (ISSN 1907-9850), 20–26.

Septyaningsih, D. (2010). Isolasi dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Biji Buah Merah (Pandanus Conoideus Lamk). Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Supratman, U. (2010). Elusidasi Struktur Senyawa Organik. Bandung: Widya Padjadjaran.

Musa. Weny, Duengo, S & R. H. T. (2017). Senyawa Triterpenoid Dari Tumbuhan Mangrove (Sonneratia Alba). Journal ITEKIMA, Vol.1, No.1(ISSN: 2548-947x).




DOI: https://doi.org/10.34312/jambchem.v3i2.10577

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jambura Journal of Chemistry



EDITORIAL OFFICE

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.