Analisis Kadar Bahan Kimia Obat Dexametason Pada Jamu Reumatik Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis

Muhammad Taupik, A. Mu’thi Andy Suryadi, Endah Nurrohwinta Djuwarno, Faramita Hiola

Abstract


Traditional medicines are ingredients in the form of plant ingredients, animal ingredients, mineral substances, galenic, or mixtures of these ingredients that have been used for treatment from generation to generation and can be applied in accordance with the prevailing norms in society. One type of traditional medicine that is currently consumed by many people is herbal medicine. Jamu (empirical based herbal medicine) is a traditional medicine that is provided traditionally which contains all the plant ingredients that make up the herbal medicine which is hygienic (free of contamination) and is used traditionally. The research objective was to determine the presence of the chemical ingredient of dexamethasone drug in jamu for rheumatic and also to quantitatively determine the dexamethasone level in jamu for rheumatic by using uv-vis spectrophotometry. The results showed that all five jamu for rheumatic samples contained the chemical ingredient of dexamethasone drug with levels of each sample, namely jamu A 99,83 mg, jamu B 34,71 mg, jamu C 363,13 mg, jamu D 9,979 mg, and jamu E 778,97 mg

References


Anggraeni, V.D. 2015. Laporan Umum Praktik Kerja Lapangan PT. Indo Acidatama Tbk, Kemiri, Kebakramat, Karanganyar. Yogyakarta: Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan.

Bambang, R.S., 1986. Analisis Jamu. Jakarta : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila., p.95-105

Cairns D. (2009). Essentials of Pharmaceutical Chemistry Second Edition (Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua). Penerjemah : Puspita Rini. Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Darmansjah, I., Gan, S. 2005. Kolinergik. Di dalam: Farmakologi dan Terapi. Ganiswara, S.G., Setiabudy, R., Suyatna, F.D., Purwantyastuti, Nafrialdi, editor. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta

David, G., dan Watson. 2009, Analisis Farmasi, Edisi : 2. Penerbit Buku Kedokteran. EGC, Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009). Public warning/Peringatan Nomor : KH.00.01.1.5116 Tentang Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2004). Tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia. Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006). Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) yang Dibubuhkan Kedalam Obat Tradisional (Jamu), Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Dalam www.pom.go.id diakses pada tanggal 15 juni, 2020.

Gandjar, I.G. & Rohman, A., 2012, Analisis Obat secara Spektroskopi dan Kromatografi, 70-72, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Gitawati, R.,& Handayani, R. S., 2008, Profil Konsumen Obat Tradisional Terhadap Ketanggapan Akan Adanya Efek Samping Obat Tradisional, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 11(3), 283-288.

Harmanto, dan Subroto, 2007, Pilih Jamu dan Herbal Tanpa Efek Samping. Bandung

Harmita, 2004. Petunjuk Pelaksaan Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian., Dep. Farmasi. FMIPA-UI. Jakarta

Harmita, 2015. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, hal 117-135. Vol. I, No.3.

Hedi, R.D., 2007, Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka, Majalah Kedokteran Indonesia, Volume: 57

Hutapea, R.J., 1998, Kebijakan Pemerintah Menyangkut Bahan Baku Obat Tradisional yang Berasal dari Tanaman Obat, Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan

Katno, dan Pramono, 2010, Tingkat Manfaat Dan Keamanan Tanaman Obat Dan Obat Tradisional. Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Katzung, B.G., 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8, Penerbit Salemba Medika, Jakarta

Katzung B.G., 2014, Farmakologi Dasar Klinik, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Latif A, 2013. Analisis Bahan Kimia Obat Dalam Jamu Pegal Linu yang Dijual Di Surakarta Menggunakan Metode Spektrofotometri UV. Fakultas Farmasi – Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Munaf, S., (eds), 1994, Catatan Kuliah Farmakologi, Bag 2, 198,199, EGC, Jakarta

Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat , Edisi V, 88, Penerbit ITB, Bandung.

Purwadianto A, 2010. Jamu Menjadi Tuan Rumah Di Negeri Sendiri. Kementerian Kesehatan RI.http://www.depkes.go.id/article/print/1204/jamu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.html

Permenkes R.I. No. 007/Menkes/VII/2012. Tentang Registrasi Obat Tradisional. Depkes R.I. Jakarta.

Sampurno, 2007. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia.

Sari, L.O.2006. Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. Jember: Program Studi Farmasi s Universitas Jember, III (I):0I.07.

Sastroamidjojo, S., 2001, Obat Asli Indonesia, Jakarta: Dian Rakyat.

Samtani, M.N, Jusko, W.J., 2005, Comparison of dexamethasone pharmacokinetics in female rats after intravenous and intramuscular administration. Biopharmacy and Drug Disposition.; 26:85.

Siska dkk, 2015. Pengaruh Pemberian Jamu Pegal Linu Mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) Terhadap Fungsi Hati Tikus Wistar Jantan. FMIPA-Unisba

Soraya dkk, 2013. Pemantauan Kualitas Jamu Pegal Linu Yang Beredar di Kota Cimahi. Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani

Tilaar, M., 1998, Pandangan Industri Obat Tradisional Terhadap Penyediaan Simplisia Tanaman Obat dari Hasil Budidaya, Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan

Vapriati, N. (2009). Analisis Sediaan Jamu, dalam (http://mynewsdigest.com/health/Medicine/AnalisisSediaan Jamu%28141815%29.htm) diunduh pada tanggal 15 Juni 2020.




DOI: https://doi.org/10.34312/jambchem.v4i1.11233

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jambura Journal of Chemistry



EDITORIAL OFFICE

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.