Analisis Tingkat Keandalan Pada Jaringan Express Feeder SUTM A3CS Sebagai Incoming Baru

Fauzi Fauzi, Subhan Subhan, Muliadi Muliadi, Syukri Syukri, Teuku Murisal Asyadi, Arief Setya Budi

Abstract


Salah satu parameter dalam penyaluran energi listrik adalah mutu dan kehandalan yang harus memenuhi standar. Pada praktiknya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan terus memperbaiki dan meningkatkan mutu dan kehandalan jaringan listrik guna memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pelanggan. Langkah yang diambil salah satunya yang dilakukan oleh Unit Layanan Pelanggan (ULP) Panton Labu, yaitu dengan membangun jaringan baru agar dapat melayani beban yang semakin meningkat. Pembangunan jaringan baru dilakukan supaya dapat memperbaiki tegangan sistem melalui pembagian beban penyulang serta meningkatkan kehandalan dalam mempermudah manuver ketika terjadi gangguan. Kondisi kelistrikan ULP. Panton Labu disuplai dari Gardu Induk (GI) Panton Labu terdiri dari 2 Trafo Daya (TD) yang masing masing berkapasitas 30 MVA. Beban puncak GI. Panton Labu adalah sebesar 14,5 MW untuk TD 1 dan 6,5 MW untuk TD 2. GI. Panton Labu salah satunya mensuplai Gardu Hubung (GH) Panton Labu melalui penyulang PL 05. Namun, sebelumnya hanya terdapat 1 incoming yang masuk ke GH. Panton Labu, padahal pada TD 2 GI. Panton Labu masih terdapat 3 kubikel cadangan (spare) yang belum termanfaatkan dan juga pada kubikel di GH. Panton Labu sudah terdapat couple bus dan 1 kubikel cadangan. Hal ini disebabkan karena belum adanya jaringan express feeder yang menyuplai dari GI. Panton Labu ke GH. Panton Labu sehingga apabila terjadi gangguan pada suplai utama penyulang PL 05 maka akan terjadi padam diseluruh kubikel GH. Panton Labu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan nilai SAIDI dan SAIFI sebelum dan setelah pembangunan express  feeder SUTM A3CS 3x240 mm2 sebagai incoming baru. Hasilnya, Mutu tegangan pada GH Panton Labu sebelumnya sebesar 20,4 kVterjadi perbaikan menjadi 20,7 kV. Rekonfigurasi express feeder SUTM 3x240 mm2 sebagai incoming baru dapat mengurangi durasi padam dengan indeks keandalan rata rata nilai SAIDI pada ULP. Panton Labu turun dari 12,558 menit/pelanggan menjadi 6,205 menit/pelanggan.

One of the parameters in the distribution of electrical energy is the quality and reliability that must meet the standards. In practice, the State Electricity Company (PLN) will continue to improve and increase the quality and reliability of the electricity network to provide the best service for each customer. One of the steps the Panton Labu Customer Service Unit (ULP) takes is to build a new network to serve the increasing load. The construction of a new network is carried out to improve the system voltage by sharing the feeder load and increasing reliability in facilitating maneuvers when disturbances occur. ULP electrical conditions. Panton Pumpkin is supplied from the Panton Pumpkin Substation (GI) consisting of 2 Power Transformers (TD), each with a capacity of 30 MVA. GI peak load. Panton Pumpkin is 14.5 MW for TD 1 and 6.5 MW for TD 2. GI. One is Panton Labu supplying the Panton Labu Switching Station (GH) via a PL 05 feeder. However, previously there was only 1 incoming to GH. Panton Pumpkin, even though at TD 2 GI. Panton Pumpkin still has 3 spare cubicles that have not been utilized and also in cubicles at GH. Panton Pumpkin already has a couple of buses and 1 extra cubicle. This is because there is no express feeder network that supplies from GI. Panton Pumpkin to GH. Panton Pumpkin so that if there is a disturbance to the main supply of the PL 05 feeder, there will be blackouts throughout the GH cubicles. Pumpkin Pantone. The purpose of this study is to obtain SAIDI and SAIFI values before and after the construction of the A3CS A3CS 3x240 mm2 express feeder as a new incoming. As a result, the voltage quality at the previous Panton Pumpkin GH was 20.4 kV, an improvement became 20.7 kV. Reconfiguring the SUTM 3x240 mm2 express feeder as a new incoming can reduce the blackout duration with the reliability index of the average SAIDI value on the ULP. Panton Pumpkin decreased from 12,558 minutes/subscriber to 6,205 minutes/subscriber..


Keywords


Express feeder; SUTM; Incoming Gardu hubung

Full Text:

PDF

References


P. H. T. Hutabarat and M. F. Zambak, “Prediction of Electricity Need for The PLN Area in Parapat Simalungun City Until 2024,” vol. 5, no. 2, 2022.

R. Patriamurti, H. Sasana, and J. A. Prakoso, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Industri, Pertumbuhan Penduduk, Pengeluaran Konsumsi, dan Investasi Asing Terhadap Konsumsi Listrik di Indonesia Tahun 1971-2019,” Din. Dir. J. Econ., vol. 3, no. 4, pp. 852–871, 2021.

Y. Khoironi, “Analisis Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi 20 kV Menggunakan Fault Detection Isolation Restoration (FDIR),” Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2021.

S. Ekanugraha and A. B. Pulungan, “Memperbaiki Drop Tegangan dengan Simulasi Rekonfigurasi Jaringan Sistem 20 kV,” J. Tek. Elektro Indones., vol. 3, no. 1, pp. 249–256, 2022.

E. H. Harun, M. T. Adam, and J. Ilham, “Perbaikan Kualitas Tegangan Distribusi 20 kV di Gardu Hubung Lemito Melalui Studi Aliran Daya,” Jambura J. Electr. Electron. Eng., vol. 4, no. 2, pp. 143–147, 2022.

Muliadi and Aswijar Jamal, “Analisa Keandalan Sistem Distribusi Berdasarkan Indeks SAIFI, SAIDI, dan CAIDI Pada Penyulang Suak Ribee ULP. Meulaboh Kota,” Ajeetech, vol. 2, no. 1, pp. 14–18, 2022.

C. I. Cahyadi, K. Atmia, and A. Fitriani, “Analisis Pengaruh Rugi-Rugi Daya Pada Jaringan Transmisi 150 kV Menggunakan Software Etap 12.6,” Jambura J. Electr. Electron. Eng., vol. 4, no. 2, pp. 126–130, 2022.

M. A. Auliq and I. B. Pratama, “Analisa Penentuan Estimasi Jarak Gangguan pada Sistem Distribusi Menggunakan Metode ETAP 12 . 6 . 0,” vol. 3, pp. 31–42, 2021.

E. Ediwan, M. Muliadi, M. Mahalla, N. Nazaruddin, and A. Mulkan, “The Reconfiguration of Network at 20 kV Distribution System Nagan Raya Substation with the Addition of the Krueng Isep Hydroelectric Power Plant,” J. Nas. Tek. Elektro, vol. 10, no. 2, 2021.

H. Eteruddin, Mutamalikin, and Arlenny, “Perencanaan Sistem Distribusi 20 kV di Sungai Guntung Kabupaten Indragiri Hilir-Riau,” J. Inov. Penelit., vol. 2, no. 6, pp. 1863–1872, 2021.

H. Widiarto and A. Samanhudi, Transmisi Dan Distribusi, Cetakan Pe. Lombok Tengah-NTB: Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2022.

C. Afri Lestari and U. Situmeang, “Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 Kv Dengan Metode FMEA Pada Penyulang Akasia dan Lele PT PLN (Persero) ULP Kota Barat,” J. Sain, Energi, Teknol. Ind., vol. 6, no. 1, pp. 1–7, 2021.

E. N. Rizki, “Simulasi Modifikasi Konfigurasi Jaringan Spindel Menjadi Loop Tertutup Untuk Meningkatkan Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Software ETAP,” Energi dan Kelistrikan J. Ilm., vol. 13, no. 1, pp. 33–39, 2021.

B. Desriyanto, “Analisis Penempatan Recloser Untuk Mendapatkan Keandalan Yang Optimal Menggunakan Metode Section Technique Dan Ant Colony Optimization,” Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2022.

S. Syukri, T. M. Asyadi, M. Muliadi, and F. Moesnadi, “Analisa Pembebanan Transformator Distribusi 20 kV Pada Penyulang LS5 Gardu LSA 249,” Jambura J. Electr. Electron. Eng., vol. 4, no. 2, pp. 202–206, 2022.

N. Aryanto and M. Balkis, “Tinjauan Gangguan Jaringan Distribusi 20 kV Penyulang Muara Aman PT. PLN (Persero) ULP Rayon Muara Aman,” JTERAF (Jurnal Tek. Elektro Raflesia), vol. I, no. 1, pp. 16–22, 2021.




DOI: https://doi.org/10.37905/jjeee.v5i1.17006

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Published by:
Electrical Engineering Department
Faculty of Engineering
State University of Gorontalo
Jenderal Sudirman Street No.6, Gorontalo City, Gorontalo Province, Indonesia
Telp. 0435-821175; 081340032063
Email: redaksijjeee@ung.ac.id/redaksijjeee@gmail.com

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.