DCT Untuk Ekstraksi Fitur Berbasis GLCM Pada Identifikasi Batik Menggunakan K-NN

Zulfrianto Yusrin Lamasigi

Abstract


Batik merupakan kain yang dibuat khusus, batik sendiri terbilang unik karena memiliki motif tertentu yang dibuat berdasarkan unsur budaya dari daerah asal batik itu dibuat. setiap motif dan warna batik berbeda-beda sehingga sulit untuk dikenali asal dari motir batik itu sendiri. penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil ektraksi fitur pada identifikasi motif batik. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Discrete Cosine Transform bertujuan untuk meningkatkan hasil ektraksi fitur Gray Level Co-Occurrence Matrix untuk mendapatkan hasil akurasi identifikasi motif batik yang lebih baik, sedangkan untuk mengetahui nilai kedekatan antara data training dengan data testing citra batik akan menggunakan K-Nearest Neighbour berdasarkan nilai ekstraksi fitur yang diperoleh. dalam eksperimen ini dilakukan 4 kali percobaan berdasarkan sudut 0°, 45°, 90°, dan 135° pada nilai k=1, 3, 5, 7, dan 9. sementara itu, untuk menghitung tingkat akurasi dari klasifikasi KNN akan menggunakan confusion matrix. Dari uji coba yang di lakukan dengan menggunakan jumalah data training sebanyak 602 citra dan data testing 344 citra terhadap semua kelas berdasarkan sudut 0°, 45°, 90°, dan 135° pada nilai k=1, 3, 5, , dan 9 akurasi tertinggi yang diperoleh DCT-GLCM ada pada sudut 135° dengan nilai k=3 sebesar 84,88% dan yang paling rendah ada pada sudut 0° dengan nilai k=7 dan 9 sebesar 41,86%. Sedangkan hasil uji dengan hanya mennggunakan GLCM akurasi tertinggi ada pada sudut 135° dengan nilai k=1 sebesar 77,90% dan yang paling rendah ada pada sudut 90° dengan nilai k=7 sebesar 40,69%. Dari hasil uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwah DCT bekerja dengan baik untuk meningkatkan hasil ekstraksi fitur GLCM yang dibuktikan dengan hasil rata-rata akurasi yang diperoleh.

Batik is a specially made cloth, batik itself is unique because it has certain motifs that are made based on cultural elements from the area where the batik was made. each batik motif and color is different so it is difficult to identify the origin of the batik motir itself. This study aims to improve the feature extraction results in the identification of batik motifs. The method used in this research is Discrete Cosine Transform, which aims to increase the extraction of the Gray Level Co-Occurrence Matrix feature to obtain better accuracy results for identification of batik motifs, while to determine the closeness value between training data and batik image testing data will use K- Nearest Neighbor based on the feature extraction value obtained. In this experiment, 4 experiments were carried out based on angles of 0 °, 45 °, 90 °, and 135 ° at values of k = 1, 3, 5, 7, and 9. Meanwhile, to calculate the level of accuracy of the KNN classification, confusion matrix will be used. . From the trials carried out using the total training data of 602 images and testing data of 344 images for all classes based on angles of 0 °, 45 °, 90 °, and 135 ° at values of k = 1, 3, 5, and 9 accuracy The highest obtained by DCT-GLCM was at an angle of 135 ° with a value of k = 3 of 84.88% and the lowest was at an angle of 0 ° with values of k = 7 and 9 of 41.86%. While the test results using only GLCM, the highest accuracy is at an angle of 135 ° with a value of k = 1 of 77.90% and the lowest is at an angle of 90 ° with a value of k = 7 of 40.69%. From the results of the trials conducted, it shows that the DCT works well to improve the results of the GLCM feature extraction as evidenced by the average accuracy results obtained.



Keywords


Ekstraksi Fitur; DCT-GLCM; K-NN; BATIK

Full Text:

PDF

References


B. T. Indrojarwo, “Development Of Indonesia New Batik Design By Exploration And Exploitation Of Recent Context,” Jur. Desain Prod. Ind. FTSP, ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, 2009.

Moersid Ananda Feria, “Re-Invensi Batik Dan Identitas Indonesia Dalam Arena Pasar Global,” J. Ilm. WIDYA Vol.1 No. 2 Juli-Agustus 2013, vol. 1, no. 1987, 2013.

B. Arisandi, N. Suciati, and A. Y. Wijaya, “Pengenalan Motif Batik Menggunakan Rotated Wavelet Filter Dan Neural Network,” J. Vol. 9, Nomor 2, Juli 2011 13 – 19, pp. 13–19, 2009.

J. W. Yodha and A. W. Kurniawan, “Pengenalan Motif Batik Menggunakan Deteksi Tepi Canny Dan K-Nearest Neighbor,” J. Techno.COM, Vol. 13, No. 4, Novemb. 2014 251-262, vol. 13, no. 4, pp. 251–262, 2014.

A. A. Kasim and A. Harjoko, “Klasifikasi Citra Batik Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Berdasarkan Gray Level Co- Occurrence Matrices ( GLCM ),” Semin. Nas. Apl. Teknol. Inf. Yogyakarta, 21 Juni 2014, pp. 7–13, 2014.

Ni Luh Wiwik and S. . Rahayu, “Deteksi Batik Parang Menggunakan Fitur Co-Occurrence Matrix Dan Geometric Moment Invariant Dengan Klasifikasi KNN,” LONTAR Komput. VOL. 7, NO.1, April 2016, vol. 7, no. 1, pp. 715–725, 2016.

A. Haake, “The Role Of Symmetri In Javanese Batik Patterns,” Comput. Math. Applic. Vol. 17, No. 4-6, vol. 17, no. 4, pp. 815–826, 1989.

S. Syarif et al., “Sistem Cerdas Deteksi Citra Dengan Metode Discrete Cosine Transform,” Prosiding, vol. 6, pp. 978–979, 2012.

Abdul Kadir; Adhi Susanto, Teori dan Aplikasi Pengolahan Citra. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2013.

H. Wijayanto, “Klasifikasi Batik Menggunakan Metode K-Nearest Neighbour Berdasarkan Gray Level Co-Occurrence Matrices ( GLCM ),” Jur. Tek. Inform. FIK UDINUS, no. 5, 2014.

R. A. Surya, A. Fadlil, and A. Yudhana, “Ekstraksi Ciri Citra Batik Berdasarkan Tekstur Menggunakan Metode Gray Level Co Occurrence Matrix,” Prosiding, 6 Desember 2016, Vol 2 No. 1, vol. 2, no. 1, pp. 146–150, 2016.

A. A. Pratama, N. Suciati, and D. Purwitasari, “Implementasi Fuzzy C-Means untuk Pengelompokan Citra Batik Berdasarkan Motif dengan Fitur Tekstur,” J. Tek. POMITS Vol. 1, No. 1, 2012, vol. 1, no. 1, pp. 1–4, 2012.

R. A. Pramunendar, C. Supriyanto, D. H. Novianto, I. N. Yuwono, G. F. Shidik, and P. N. Andono, “A Classification Method of Coconut Wood Quality Based on Gray Level Co-Occurrence Matrices,” Int. Conf. Robot. Biomimetics, Intell. Comput. Syst. Yogyakarta, Indones., no. November, pp. 25–27, 2013.

C. S. K. Aditya, M. Hani’ah, R. R. Bintana, and N. Suciati, “Batik Classification Using Neural Network With Gray Level Co-Occurrence Matrix And Statistical Color Feature Extraction,” Int. Conf. Information, Commun. Technol. Syst., pp. 163–168, 2015.

A. E. Minarno, Y. Munarko, A. Kurniawardhani, F. Bimantoro, and N. Suciati, “Texture Feature Extraction Using Co-Occurrence Matrices of Sub-Band Image For Batik Image Classification,” Int. Conf. Inf. Commun. Technol., pp. 249–254, 2014.

N. L. W. S. R. Ginantra, “Deteksi Batik Parang Menggunakan Fitur Co-Occurence Matrix Dan Geometric Moment Invariant Dengan Klasifikasi KNN,” Lontar Komput. J. Ilm. Teknol. Inf., vol. 7, no. 1, p. 40, 2016, doi: 10.24843/lkjiti.2016.v07.i01.p05.

S. Melangi, “Klasifikasi Usia Berdasarkan Citra Wajah Menggunakan Algoritma Artificial Neural Network dan Gabor Filter,” Jambura J. Electr. Electron. Eng., vol. 2, no. 2, pp. 60–67, 2020, doi: 10.37905/jjeee.v2i2.6956.

M. Bramer, Principles Of Data Mining. London: Springer London, 2007.




DOI: https://doi.org/10.37905/jjeee.v3i1.7113

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.

Published by:
Electrical Engineering Department
Faculty of Engineering
State University of Gorontalo
Jenderal Sudirman Street No.6, Gorontalo City, Gorontalo Province, Indonesia
Telp. 0435-821175; 081340032063
Email: redaksijjeee@ung.ac.id/redaksijjeee@gmail.com

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor