Pengalaman Klien Sedang Menjalani Pengobatan MDR-TB
Abstract
MDR-TB merupakan masalah kesehatan yang penting dan segera ditanggulangi. Pengobatannya memerlukan waktu lama dimana jauh lebih sulit dari kasus TB biasa.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengalaman klien sedang menjalani pengobatan MDR-TB di Poli Paru RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Informan berjumlah 5 orang dan 1 orang informan kunci dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode indepth interview dan field note dengan metode analisa Colaizzi. Hasil penelitian menghasilkan 7 tema yaitu respon menolak, respon menerima, mengalami efek samping, kepatuhan, kesulitan dalam menjalani pengobatan, dukungan yang diterima dan harapan untuk mencapai kesembuhan setelah menjalani pengobatan MDR-TB. Simpulan respon menolak akhirnya mereka memahami sehingga menerima dalam menjalani pengobatan MDR-TB. Efek samping dari obat MDR-TB memberikan dampak positif dan negatif terhadap tubuh. Kepatuhan informan mempertahankan pengobatan MDR dengan mendapatkan dukungan dari keluarga dan petugas pelayanan kesehatan. Kesulitan jarak pelayanan kesehatan, aktivitas terbatas, stressor sosial dan keuangan menyebabkan seluruh aspek kesehatan semakin terpuruk yang mempengaruhi kualitas hidup. Harapan bisa kembali bekerja untuk menanggung ekonomi keluarga dan menuntaskan pengobatan. Saran sebagai dasar intervensi bagi petugas kesehatan guna meningkatkan kualitas hidup klien MDR-TB.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afiyanti, Y. dan I. N. Rachmawati. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Riset Keperawatan. Rajawali Pers. Jakarta.
Alfin, S. 2010. Multi drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB). Tinjauan Kepustakaan. Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Aceh.
Anderson, E.T., McFarlane, J. 2006. Buku ajar keperawatan komunitas. Teori dan praktik. Community as partner. Theory and practice in nursing. Terjemahan Agus Sutarna, Suharyati Samba,Novayantie Herdina. Edisi ke 3. EGC. Jakarta.
Anggraeni dan Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Riset Keperawatan. Nuha Medika. Yokyakarta.
Blondal, K. et.al. 2013. Overall and cause-specific mortality among patients with tuberculosis and multidrug-resistant tuberculosis. The International Journal of Tuberculosis and Lung Disease. 17(7):961–968.
Burhan, E. 2010. Peran ISTC dalam Pencegahan MDR. Jurnal Tuberculosis Indonesia.7:1829-5118
Cramm, J.M, at al. 2010. Patient View on Determinants of Complience with Tuberculosis treatment in the Eastern Cape. An Aplication of di Methodology. South Africa.
Darmawan, R. 2013. Pengalaman, Usability, dan Antarmuka Grafis. Institut Teknologi Bandung Jurnal. 4(2): 95-102
Dinas Kesehatan Propinsi Gorontalo. 2017. Jumlah Kasus MDR-TB Propinsi Gorontalo. P2MPL. Gorontalo.
Dulahu. Wirda 2013. Studi fenomenologi : pengalaman menjadi Perawat baru di ruang perawatan intensiv Rs. Universitas Hasanuddin. Tesis. Program pasca sarjana. Makassar.
Elmi,O,S. et. al. 2016. Treatment Outcomes of Patients with Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR-TB) Compared with Non-MDR-TB Infections in Peninsular Malaysia. The Malaysian Journal of Medical Sciences. 23(4): 17–25.
Erawatyningsih, E. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat pada Penderita TB paru. Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 25, No. 3, September 2009 halaman 117 - 124
Friedman, M.M. 1998. Family Nursing: Theory and Practice. Original English Language Edition Published
Helvie. 1998. Advanced practice nursing in the community. SAGE Publications. Inc. California.
Hudoyo, A. 2010. Faktor Risiko MDR-TB Di Indonesia: Spesifik dan khas Indonesia. IAAT. Jurnal Tuberculosis Indonesia.12(7):1829-5118
Janmeja, A. K. 2005. Psychotherapy Improves Complience with Tuberculosis Treatment. Department of Pulmonary Medicine, Government Medical College. Chandigarh. India.
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Tuberkulosis Temukan Obat Sampai Sembuh. Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat. Ditjen Pengendalian Penyakita dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.
Kubbler, Ross. 1969. On death and dying. Scribner. New York.
Masniari L, Priyanti ZS, Aditama TY. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kesembuhan Penderita TB Paru. Jurnal Tuberculosis Indonesia.7:1829-5118
McMurray., Anne. 2003. Community health and wellness: Asocioecological approach. Edisi ke 2. Elsevier. Mosby.
Morris, M. D. et. al. 2013. Social, economic, and psychological impacts of MDR-TB treatment in Tijuana, Mexico: azpatient’s perspective. The International Journal of Tuberculosis and Lung Disease. 17(7):954-960.
Naidoo, P., Dick, J., Cooper D. 2008. Exploring Tuberculosis Patients Adherence to Treatment Regimens and Prevention Programs. Department of Psychology, University of the Western Cape, Bellville, South Africa.
NANDA International. 2011. Diagnosis Keperawatan, Definisi dan Klasifikasi 2009-2011. Cetakan I. EGC. Jakarta.
Nawas. 2010. Penatalaksanaan TB-MDR Dan Strategi Dots Plus. Jurnal Tuberculosis Indonesia.7:1829-5118.
Nursalam. 2011. Model asuhan keperawatan terhadap peningkatan adaptasi kognisi dan biologis pada pasien terinveksi hiv. Jurnal Ners. 6:113–125
Rahayu. 2008. Respon dan Koping Ibu dengan Kematian Janin: Studi Grounded Theory. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Indonesia. Jakarta.
Rejeki. 2012. Pengalaman Menjalani Pengobatan TB Kategori II di Wilayah Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Tesis. Program magister ilmu keperawatan UI. Depok.
Rusnoto. 2008. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru pada Usia Dewasa. Studi kasus di Balai Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Paru Pati.Tesis. Fakultas Kedokteran Bagian Penyakit Dalam. Program Studi Magister Epidemiologi. Program Pascasarjana. UNDIP
Sarmiaaji. 2010. Kepatuhan pasien HIV/AIDS terhadap terapi Antiretroviral di RSUP Dr. Karyadi semarang. Jurnal. promosi kesehatan indonesia. 5:1.
Soepandi, P.Z. 2010. Diagnosis dan Faktor yang Mempengaruhi TB-MDR. Jurnal Tuberculosis Indonesia.7:1829-5118
Sjahrurachman, A. 2010. Diagnosis “Multi Drug Resistant Mycobacterium“ Tuberculosis. IAAT. Jurnal Tuberculosis Indonesia.12(7):1829-5118
Susilo, W.H., C.I. Kusumaningsih, H. Aima, dan J. Hutajulu. 2015. Riset Kualitatif & Aplikasi Penelitian Ilmu Keperawatan. CV. Trans Info Media. Jakarta Timur.
Suratini. 2011. Pengalaman orang dengan hiv/aids (odha) Mendapatkan perawatan keluarga Di wilayah kabupaten kulon progo Daerah istimewa yogyakarta Studi fenomenologi. Universitas Indonesia. Tesis. Program Magister Keperawatan. Depok
Syahrini, H. 2008. Tuberkulosis Paru Resisten Ganda. Disertasi. Departemen Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.
Tahan, P.H. 2004. Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat anti TB. Jurnal Ilmiah Kesehatan.4:1
TBIndonesia. 2011. Penanggulangan Tuberkulosis Terpadu. Ditjen Pengendalian Penyakita dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.
The Indonesian Association Againts Tuberculosis. 2010. Jurnal Tuberkulosis Indonesia. PPTI. Jakarta.
Tupasi, T. et, al. 2017. Multidrug-resistant tuberculosis patients’ views of interventions to reduce treatment loss to follow-up. The International Journal of Tuberculosis and Lung Disease. 21(1):23–31.
World Health Organization Region. 2015. Laporan Tuberkulosis Global 2016.
Juli 2017 (11.00)
Xua B, et, al. 2004. Perceptions and experiences of health care seeking and access to TB care--a qualitative study in Rural Jiangsu Province, China. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0168851004000776 12 September 2017 (19.00)
Zhang, et al. 2010. A Qualitative Study The Experience Of College Students With Pulmonary Tuberculosis in Shaanxi. China. http://www.biomedcentral.com/1471-2334/10/174 11 Juli 2017 (14.00)
DOI: https://doi.org/10.37311/jnj.v1i1.2085
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)