Analisis Kandungan Formalin dan Boraks Pada Bakso dan Tahu di Wilayah Kota Malang
Abstract
The main danger posed by formalin and boric acid or often called borcas if exposed continuously is that it can irritate the respiratory tract if inhaled, cause skin blisters if in contact with skin, nausea, vomiting, diarrhea, possible bleeding, abdominal pain, headache, hypotension, fainting. to coma. In addition, formalin can cause degenerative changes in the liver, heart, brain, other organs and can trigger genetic mutations resulting in cell damage or cell death which can result in the growth of cancer cells. This study aims to identify the content of formalin and boric acid or borkas in food samples of meatballs and tofu. The method used in this research is to test for boric acid or borcass by using AgNO3 and Paper Test Kit and for testing Formalin using KMnO4 and Reagent Test Kit. This method is used as a qualitative test for the presence of formalin and borax or boric acid in the sample. A positive result for the presence of borax or boric acid with AgNO3 with the occurrence of a white precipitate and using a paper test kit will turn brown. To identify formalin, a positive result with KMnO4 is indicated by a change in color to brown and using a test kit reagent is indicated by a change in the color of the positive sample to purple. The samples tested were 3 meatball samples and 3 tofu samples. The results of the identification of formalin and borax or boric acid in all meatball and tofu samples were obtained using qualitative tests, no meatball and tofu samples containing formalin and borax or boric acid were found.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Monijung. F. S., Umboh, L. M. J., & Sondakh. C. R. (2016). Analisis Kandungan Zat Pengawet Boraks Pada Bakso Yang Disajikan Pada Kios Bakso Permanen Di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT, 5(2); 133-137.
Paratmanitya, Y., & Aprilia, V. (2016). Kandungan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya Pada Makanan Jajanan Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Bantul. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 4(1); 49-55
Nurdin, N. (2018). Tinjauan penggunaan bahan tambahan pangan pada makanan jajanan anak sekolah. Jurnal Riset Kesehatan, 7(2), 85-90.
Pandie, T., Wuri, D. A., & Ndaong, N. A. (2014). Identifikasi Boraks, Formalin dan Kandungan Gizi serta Nilai Tipe pada Bakso yang Dijual di Lingkungan Perguruan Tinggi di Kota Kupang. Jurnal Kajian Veteriner, 2(2), 183-192.
Mustika, M. W., Kurniaty, N., & Sukanta, S. (2015). Analisis Kadar Tartrazin Dalam Minuman Ringan Tidak Berlabel Pada Sekolah Dasar Di Bandung Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Prosiding Farmasi, 86-92.
Misbah, S. R., Darmayani, S., & Nasir, N. (2018). Analisis kandungan boraks pada bakso yang dijual di anduonohu kota kendari sulawesi tenggara. Jurnal Kesehatan Manarang, 3(2), 81-85.
Rohman, A dan Sumantri. (2007). Analisis Makanan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Nurisman, E., Syaiful, S., Emilia, T., Melwita, E., Takfiri, S., & Aurelia, N. (2020). Pembinaan Dan Edukasi Metode Identifikasi Bahan Kimia Berbahaya Pada Makanan Di Lingkungan Madrasah Aliyah Patra Mandiri. Jurnal Pengabdian Community, 2(2), 45-51.
Yuliantini, A., & Rahmawati, W. (2019). Analisis Kualitatif Boraks dalam Bakso dengan Indikator Alami Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.). Sainstech Farma, 12(1), 13-16.
Rumanta, M., Iryani, K., & Ratnaningsih, A. (2016). Analisis kandungan boraks pada makanan: studi kasus di wilayah Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Jurnal Matematika Sains dan Teknologi, 17(1), 40-49.
Rosyidah, A., Purwanti, E., Hartanto, D., Murwani, I. K., Prasetyoko, D., & Ediati, R. (2017). Penataan Pkl Bebas Boraks dan Formalin Menuju Produk Unggulan Sehat dan Higienis. Qardhul hasan: media pengabdian kepada masyarakat, 3(2), 86-98.
Triastuti, E., Fatimawali, F., & Runtuwene, M. R. (2013). Analisis boraks pada tahu yang diproduksi di Kota Manado. Pharmacon, 2(1).
Sari, S. A., Asterina, A., & Adrial, A. (2014). Perbedaan Kadar Formalin pada Tahu yang Dijual di Pasar Pusat Kota dengan Pinggiran Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(3).
Habibah, T. P. Z. (2013). Identifikasi penggunaan formalin pada ikan asin dan faktor perilaku penjual di pasar tradisional kota Semarang. Unnes Journal of Public Health, 2(3).
Nopiyanti, N., Krisnawati, Y., & Heriani, S. (2018). Studi kasus jajanan yang mengandung boraks dan formalin di Taman Kurma Kota Lubuklinggau. BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 1(2), 115-125.
Cahyadi, W. (2008). Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Bumi Aksara: Jakarta.
Wijaya, A. (2018). Analisis Bahan Tambahan Pangan Berbahaya Pada Jajanan Di Bumi Tamalanrea Permai Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 12, No (6)
Chikmah, A. M., & Maulida, I. (2019). Identifikasi Bahan Tambahan Pangan yang Berbahaya (Rhodamin B dan Borak) pada Jajanan di Lingkungan Jl. Kartini Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, 8(2), 1-4.
Suseno, D. (2019). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Kandungan Boraks Pada Bakso Menggunakan Kertas Turmerik, FT–IR Spektrometer dan Spektrofotometer Uv-Vis. Indonesia Journal of Halal, 2(1), 1.
Mayasari, D., & Mardiroharjo, N. (2012). Pengaruh Pemberian Boraks Peroral Sub Akut Terhadap Terjadinya Atrofi Testis Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus Strain Wistar). Saintika Medika, 8(1).
Welkriana, P. W., Farizal, J., & Mulanarti, M. (2018). Identifikasi Kandungan Boraks pada Mie Basah di Pasar Tradisional Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health, 6(1), 58-61.
Khaira, K. (2016). Pemeriksaan formalin pada tahu yang beredar di Pasar Batusangkar menggunakan kalium permanganat (KMnO4) dan kulit buah naga. Sainstek: Jurnal Sains dan Teknologi, 7(1), 69-76.
Setyawan, A., & Hanizar, E. (2021). Deteksi Formalin Pada Ikan Asin Menggunakan Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L.). Saintifika, 23(2), 33-41.
Wulandari, A., & Nuraini, F. (2020). Hasil Uji Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan Olahan. Infokes, 10(1), 279-288.
Handayani, T., & Mutiara, S. (2020). Pemeriksaan Kandungan Zat Kimia Formalin Pada Bakso Ikan dan Tahu. Jurnal Katalisator, 5(1), 81-87.
DOI: https://doi.org/10.37311/jsscr.v5i2.17998
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Journal Syifa Sciences and Clinical Research
EDITORIAL OFFICE OF JOURNAL SYIFA SCIENCES AND CLINICAL RESEARCH |
Department of Pharmacy, Gorontalo State University Jl. Jenderal Sudirman No.6, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo 96128, Indonesia |
Email: info.jsscr@ung.ac.id Google Scholar : JOURNAL SYIFA SCIENCES AND CLINICAL RESEARCH |