Pendampingan Masyarakat Desa Melalui Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Pembuatan Pupuk Organik
Abstract
Stunting merupakan merupakan kondisi kronik yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang , ditunjukan dengan nilai gizi z-core TB/U kurang dari -2SD. Prevalensi stunting pada balita di indonesia masih tinggi terutama pada usia 12-59 bulan. Berdasarkan data stunting berdasarkan survey dan kajian PKM Mootilango untuk Desa Talumopatu presentasi stunting sebanyak 5,6% ini menandakan Talumopatu berada di angka tertinggi stunting dari 10 desa yang ada di Kecamatan Mootilango. Tingginya permintaan pupuk saat ini memicu naiknya harga pupuk kimia yang sering digunakan oleh petani. Akibatnya, produksi dan hasil panen semakin menurun karena masyarakat tidak mampu membeli pupuk. Solusi untuk menanggulangi masalah ini adalah dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitar yaitu bonggol pisang (Musa paradisiaca) untuk menggantikan nilai guna dari pupuk kimia dan mengurangi penggunaan bahan kimia pada tanah dan tanaman.
Keywords
Stunting; Kurang Gizi; Anak; Pupuk; Bonggol Pisang
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.37905/sibermas.v11i1.12081
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Published by:
LPPM Universitas Negeri Gorontalo
Jln. Jenderal Sudirman No.6 Kota Gorontalo
Homepage : http://lppm.ung.ac.id
E-mail: lpm@ung.ac.id
Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License