The state's obligation to protect highly migratory species according to the 1982 law of the sea convention

Hilda Hilda, Asriyani Asriyani

Abstract


Highly Migratory Species are one of the fish resources legally protected according to the UNCLOS 1982. This protection is carried out to ensure adequate world fish stocks and the sustainability of these fish resources. Internationally, the efforts to protect it are the obligation of all countries. This study examines the state’s commitment to preserving these Highly Migratory Species. This research is normative juridical research that utilizes secondary data, including primary, secondary, and tertiary legal materials using qualitative analysis. The study results show that several international legal instruments complement the provisions of the UNCLOS 1982, which regulates the state’s obligations to protect Highly Migratory Species in a concrete way, i.e., related to management and conservation. Some regional fisheries organizations have been formed to implement the state’s obligation to cooperate in managing and protecting Highly Migratory Species in each specific regulated area.

Keywords


Highly Migratory Species; UNCLOS 1982; State Obligation

Full Text:

PDF

References


Ariadno, M. K. (t.t.). (2007). Hukum Internasional Hukum yang Hidup. [Indonesia]. Diadit Media, Jakarta.

Huala Adolf. (1996). Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional (3 ed.). [Indonesia] PT. RajaGrafindo Persada. http://pustaka.kemenpanrb.perpusnas.go.id/opac/detail-opac?id=3182

Khairun A,R. (2021). Tinjauan Hukum Laut Internasional Terhadap Praktik Overfishing. [Indonesia]

Kurnia, I. (2007). Kedudukan negara-negara pada zona ekonomi eksklusif: Berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut, 1982. [Indonesia]. Diadit Media.

Kurnia, I. (2022). Aspek nasional dan internasional pemanfaatan surplus perikanan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.[Indonesia]. Sinar Grafika.

Marzuki, M. (2017). Penelitian Hukum: Edisi Revisi. [Indonesia]. Kencana Prenada Media Group.

Mochtar Kusumaatmadja. (2016). Hukum Laut Internasional Cetakan III (III). [Indonesia]. Binacipta. URI : http://lontar.ui.ac.id/detail?id=20328931

Mubarok, Z. (2019). Illegal, unreported and unregulated fishing and transnational organized fisheries crimes: Perspectives of legal and policy measures of Indonesia.[Indonesia]

Muhammad, A. (2004). Hukum Dan Penelitian Hukum. [Indonesia]. (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004). Abdulkadir Muhammad.

Sodik, D. M. (2014). Hukum laut internasional dan pengaturannya di Indonesia (edisi revisi). [Indonesia]. Refika Aditama.

Soekanto, S. & Sri Mamudji, S.H., M.L.L. (2007). Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat. Raja Grafindo Persada. [Indonesia]. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1174906

Puspitawati, D. (2017). Hukum laut internasional. [Indonesia]. Kencana.

Thontowi, J., & Iskandar, P. (2006). Hukum International Kontemporer, [Indonesia]. refika adita

Unclos 1982 Law of The Sea Convention

Anwar, S. M. (2016a). Kerjasama Pengelolaan Perikanan Samudera Hindia Dalam Rezim Indian Ocean Tuna Commission (IOTC). [Indonesia]. Insignia: Journal of International Relations, 3(01), 29–43.

Anwar, S. M. (2016b). Kerjasama Pengelolaan Perikanan Samudera Hindia Dalam Rezim Indian Ocean Tuna Commission (IOTC). [Indonesia]. Insignia: Journal of International Relations, 3(01), 29–43.

Apriliana, A. N. R. (2020). Implementasi National Plan Of Action (Npoa) Indonesia Sebagai Upaya Pemberantasan Illegal Fishing Menuju Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan. [Indonesia]

Irawati, I. (2017). Implikasi Keanggotaan Indonesia Dalam Rfmo Terhadap Pengembangan Hukum Perikanan Nasional. [Indonesia]. Prosiding SNaPP: Sosial, Ekonomi dan Humaniora, 5(1), 563–570.

Irwan Kurniawan Soetijono, Andin Martiasari, & Veri Kurniawan. (2021). Strategi Adaptasi Nelayan dalam Menghadapi Perubahan Ekologis di Pantai Cemara Banyuwangi. [Indonesia]. http://repo.untag-banyuwangi.ac.id/id/eprint/196

Kurnia, I. (2016a). Penerapan UNCLOS 1982 dalam Ketentuan Perundang-undangan Nasional, Khususnya Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. [Indonesia]. Jurnal Hukum PRIORIS, 2(1), 42–49.

Kurnia, I. (2016b). Penerapan UNCLOS 1982 dalam Ketentuan Perundang-undangan Nasional, Khususnya Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. [Indonesia]. Jurnal Hukum PRIORIS, 2(1), 42–49.

Purwanto, P., Sadiyah, L., & Satria, F. (2015). Model pengendalian output penangkapan untuk penyesuaian terhadap kuota nasional tuna sirip biru selatan. [Indonesia]. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 7(2), 103–114.

Sitanggang, D. F. (2019). Disiplin subsidi perikanan dalam sistem perdagangan global dan implikasinya bagi perikanan Indonesia. [Indonesia] Veritas et Justitia, 5(1), 130–165.

Tambunan, N. Y. (2021). Peran Lembaga Pengelola Perikanan (LPP) Dalam Perikanan Tuna Di Indonesia. [Indonesia]. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 5(2).

Tarigan, M. I. (2015a). Upaya Konservasi Indonesia atas Sumber daya Ikan di Laut Lepas. [Indonesia]. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, 9(4).

Tarigan, M. I. (2015b). Upaya Konservasi Indonesia atas Sumber daya Ikan di Laut Lepas. [Indonesia]. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum, 9(4).

Yanti, B. V. I., & Putri, H. M. (2019). Penerapan Materi Muatan Dalam Kesepakatan Internasional Untuk Kebijakan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan. [Indonesia]. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 3(2), 71–78.

Yuliantiningsih, A. (2019). The Participation of Indonesia in Regional Fisheries Management Organizations (RFMOs): The Legal and Globalization Perspectives. [Indonesia]. UNIFIKASI: Jurnal Ilmu Hukum, 6(2), 137–145.

Yuliantiningsih, A., Suherman, A. M., & Latifah, E. (2022). From illegal, unreported and unregulated fishing to transnational organised crime in fishery from an Indonesian perspective. [Indonesia]. Dalam ASEAN International Law (hlm. 481–502). Springer.

Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan. (2021, 23 Desember). Direktorat Pengelolaan Sumber daya Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Regional Fisheries Management Organizations (Rfmos). [Indonesia]. https://kkp.go.id/djpt/ditpsdi/page/5250-regional-fisheries-management-organizations-rfmos

Federated States of & Micronesia. (2022). Western and Central Pacific Fisheries Commissio. https://www.wcpfc.int/about-wcpfc

Titin H. (t.t.).(2021) Balai besar riset sosial ekonomi kelautan dan perikanan badan riset dan sdm kelautan dan perikanan. [Indonesia]. https://kkp.go.id/brsdm/sosek/artikel/33688-aspek-sosial-ekonomi-untuk-tata-kelola-sumber-daya-kelautan-dan-perikanan-berkelanjutan

Tranggana, A. U. (2015). Keikutsertaan Indonesia Dalam Indian Ocean Tuna Commission (Iotc). [Indonesia]. Repository Universitas Jember. http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/666

United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, Pub. L. No. 10 December 1982, 7.https://www.un.org/depts/los/convention_agreements/texts/unclos/unclos_e.pdf

World Wild Life Organization. (t.t.). Illegal fishing practices. Diambil 19 Maret 2022, dari https://www.worldwildlife.org/threats/overfishing




DOI: https://doi.org/10.37905/tjas.v3i2.15485 ';



Creative Commons License
Tomini Journal of Aquatic Science is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.