(PATTERN OF RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) Mycobacterium tuberculosis RESISTAN RIFAMPISIN (RIF) AND ISONIAZID (INH) IN MAKASSAR)

Purwanta ., Asaad Maidin

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pola RAPD M. tuberculosis (MTB) isolat klinik resisten isoniazid (INH) dan rifampisin (RIF) di Kota Makassar dengan metode Polymerase Chain Reaction Random Amplified Polymorphic DNA (PCR-RAPD). Penelitian dilakukan di laboratorium Bioteknologi Pusat Kegiatan Penelitian (PKP) Universitas Hasanuddin, dengan jumlah sampel masing-masing isolat klinik resisten rifampisin (RIF) 6 sampel, dan isolat klinik resisten isoniazid 7 sampel. Penelitian meliputi ekstraksi DNA dengan kit komersial Wizard, amplifikasi DNA dan elektroforesis. Primer yang digunakan 5 primer yaitu OPN-02 (5'ACCAAGGGGCA, 70% G+C), OPN-09 (5'TGCCGGCTTG 3',70% G+C), OPN-20 (5'GGTGCTCCGT 3', 70% G+C), BG-65 (5' CTCGAGCGGC 3',80% G+C), BG-66 (5'CGACGCTGCG 3'. 80% G+C). Diversitas genetik isolat dianalisa dengan metode Dendro UPGMA: A Dendogram Construction Utility dari Valive, S.G. (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 primer yang digunakan memberikan hasil amplifikasi yang jelas. Pita DNA yang berhasil diamplifikasi berukuran antara 200 sampai 1500 bp. Variasi genetik dilihat dari perbedaan jumlah fragmen, ukuran fragmen, jumlah pita polimorfik dan persentase (%) polimorfik. Persentase polimorfik tertinggi ditemukan pada kelompok isolat klinik MTB resisten Rif berkisar 80 - 100% atau rata-rata 93,76%, sedangkan pada kelompok isolat klinik MTB resisten INH berkisar 50 - 100% atau rata-rata 90%. Analisis dendogram dengan metode UPGMA antara isolat RIF dan INH memberikan nilai koefisien kekerabatan 0-40% atau terdapat keragaman populasi 60-100%. Tingginya polimorfisme disebabkan oleh mutasi pada gen pengkode resistensi obat anti TB.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.