Gambaran Intensitas Nyeri Pasca Operasi Ortopedi di Rumah Sakit Aloei Saboe

Abstract

Pendahuluan : Persepsi nyeri pada masing-masing individu sangat bervariasi. Hal ini dikarenakan nyeri merupakan hal yang sangat subjektif. Begitu pula dengan pelaporan nyeri pascaoperasi yang pada masing-masing pasien akan mengalami sensasi nyeri yang berbeda antar satu sama lain meski beberapa dari mereka memiliki karakteristik yang sama. Penelitian ini dilakukan guna mengetahu gambaran intensitas nyeri pasca operasi ortopedi di RSUD Prof. DR. H. Aloei Saboe.

Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe pada bulan Oktober 2022 pada pasien pasca operasi ortopedi di ruang G2 atas. Adapun sampel dari penelitian ini berjumlah 36 sampel diambil menggunakan teknik accidental sampling dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dan visual analog scale.

Hasil : Distribusi pasien yang merasakan nyeri pasca operasi ortopedi tertinggi pada rentang usia 36-45 tahun (25%), berjenis kelamin laki-laki (72.2%), dan berada pada tingkat pendidikan SMA (58.4%). Mayoritas jenis operasi yang di kerjakan adalah Open Reduction Internal Fixation (ORIF) (47.2%) dan penderita dengan diagnosis fraktur ekstremitas bawah (50%). Intensitas nyeri pasca operasi ortopedi paling tinggi merasakan nyeri berat pada usia 36 – 45 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dengan jenis operasi ORIF, serta diagnosis fraktur ekstremitas bawah.

Simpulan : Gambaran intensitas nyeri pasca operasi ortopedi di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe didominasi oleh nyeri berat. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri pada pasien pasca operasi ortopedi.