Hubungan DM Tipe 2 dengan Katarak pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Aloei Saboe

Putri Sally Ufairah, Naning Suleman, Sitti Rahma, Cecy Rahma Karim, Muhammad Nur Syukriani Yusuf

Abstract


Pendahuluan : Hilangnya penglihatan mempunyai dampak finansial yang besar bagi individu, keluarga, dan komunitas. Kebutaan dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, salah satunya adalah katarak. Katarak adalah kelainan pada lensa kristalin yang ditandai dengan menurunnya transparansi dan meningkatnya kekeruhan lensa. Pasien diabetes melitus memiliki risiko lima kali lebih tinggi terkena katarak. Akan tetapi, hingga saat ini, prevalensi diabetes melitus di Indonesia masih tergolong tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Diabetes Melitus Tipe 2 dengan kejadian katarak pada pasien rawat jalan RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan metode cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat jalan Poliklinik Penyakit Dalam yang berjumlah berjumlah 40 sampel dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara dan hasil pemeriksaan katarak oleh dokter spesialis mata. Data dalam penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat serta diuji dengan menggunakan uji Chi-Square.

Hasil : Sebanyak 20 pasien (50%) menderita Diabetes Melitus Tipe 2, dan didapatkan sebanyak 19 pasien (47,5%) menderita katarak. Analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Diabetes Melitus Tipe 2 dengan kejadian katarak dengan p-value=0,027 (p<0,05) dengan nilai Odds Ratio (OR) sebesar 4,333.

Simpulan : Terdapat hubungan antara Diabetes Melitus Tipe 2 dengan kejadian katarak pada pasien rawat jalan di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Diharapkan penelitian ini masyarakat agar lebih giat dalam menjaga kadar gula darah dan menerapkan gaya hidup sehat, seperti melakukan diet dan berolahraga, serta melakukan pemeriksaan mata tiap enam bulan sekali.             


Full Text:

PDF

References


Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Katarak pada Dewasa. 1-9 (2018).

Rizqillah, N. The Role of Diabetes Mellitus in Causing Posterior Subcapsular Cataracts in Outpatients (Case From Indonesian Eye Hospital). Int. J. Ophthalmol. Eye Sci. 9, 467-471 (2021).

WHO. World Report on Vision. World health Organisation vol. 214 (2019).

Gudlavalleti, A. G., Mcguire, H. & Dominguez, P. P. Commissioning , contracting , and contextualizing guidelines to other jurisdictions : Experience from NICE Knowledge exchange seminar series A collaboration between NICE International and IHOPE. 1, 58-60 (2022).

Rif'Ati, L., Halim, A., Lestari, Y. D., Moeloek, N. F. & Limburg, H. Blindness and visual impairment situation in Indonesia based on rapid assessment of avoidable blindness surveys in 15 provinces. Ophthalmic Epidemiol. 28, 408-419 (2021).

Nizami, A. A., Gurnani, B. & Gulani, A. C. Cataract. in StatPearls [Internet] (StatPearls Publishing, 2024).

Margaretha, M. & Suleman, N. Glaucoma Prevalence in Diabetes Mellitus Patients at the Eye Policlinic, Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo. Jambura Med. Heal. Sci. J. 1, 19-24 (2022).

Ang, M. J. & Afshari, N. A. Cataract and systemic disease: A review. Clin. Experiment. Ophthalmol. 49, 118-127 (2021).

Nada, S. S. Karakteristik Katarak pada Diabetes Melitus di RSUP DR. M. Djamil Periode 2020-2021. at (2023).

Tegegn, M. T., Assaye, A. K., Belete, G. T. & Munaw, M. B. Visually significant cataract and associated factors among older people attending a community ophthalmic service in central Gondar Zone, Northwest Ethiopia: a cross-sectional study. J. Int. Med. Res. 50, (2022).

Detty, A. U., Artini, I. & Yulian, V. R. Karakteristik Faktor Risiko Penderita Katarak. J. Ilm. Kesehat. Sandi Husada 10, 12-17 (2021).

Hugosson, M. & Ekström, C. Prevalence and risk factors for age-related cataract in Sweden. Ups. J. Med. Sci. 125, 311-315 (2020).

Rohmah, S. Prevalence and Analysis of Risk Factors for Cataracts in Jember Regency, Indonesia. Sriwij. J. Opthalmology 5, 178-189 (2024).

Hong, Y. et al. Prevalence and Risk Factors for Adult Cataract in the Jingan District of Shanghai. 2022, (2022).

Lou, L. et al. Association of sex with the global burden of cataract. JAMA Ophthalmol. 136, 116-121 (2018).

Amaliah, A. N. & Febriza, A. The Relations Between Diabetes Mellitus Type 2 On The Incidence Cataract In Balai Kesehatan Mata Makassar In 2016. MAGNA Med. Berk. Ilm. Kedokt. dan Kesehat. 6, 99-106 (2019).

Karimah, K., Anas, K. & Arsyad, M. Hubungan Katarak dengan Diabetes Melitus di Poliklinik Mata RS Yarsi Periode Tahun 2021-2022 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam. Cerdika J. Ilm. Indones. 3, 260-265 (2023).

Ilyas, S. Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata. Jakarta Balai Penerbit FKUI (2019).

Liwang, F., Yuswar, P. W., Wijaya, E. & Sanjaya, N. P. Kapita Selekta Kedokteran. Depok: Media Aesculapius 769-778 (2020).

Kiziltoprak, H., Tekin, K., Inanc, M. & Goker, Y. S. Cataract in diabetes mellitus. World J. Diabetes 10, 140-153 (2019).

Wahyuni, I., Fuad, C. & Rossa, I. Hubungan Antara Riwayat Diabetes, Riwayat Hipertensi, dan Riwayat Merokok dengan Kejadian Katarak pada Pasien Poli Mata RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Jumantik 6, 65-71 (2019).

Maulana, A. R., Kusumardhanu, S. I. & Hidayat, M. F. Characteristics Of Cataract Patients Suffering From Diabetes Mellitus. Eduhealth 15, 241-259 (2024).

Manutama, P. A. A., Arjita, I. P. D., Saputra, I. P. B. A. & Bagiansah, M. Hubungan Lama Sakit, Tingkat Pendidikan, Motivasi Pasien, dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Kabupaten Badung Bali. MAHESA Malahayati Heal. Student J. 4, 2323-2334 (2024).

Falkowska, M., Młynarczyk, M., Micun, Z., Konopińska, J. & Socha, K. Influence of Diet, Dietary Products and Vitamins on Age-Related Cataract Incidence: A Systematic Review. Nutrients 15, 4585 (2023).

Mahendra, I. G. B. S. & Andari, M. Y. The Effect of Exposure to Ultraviolet Rays of the Sun on Cataract Occurrence in Residents in Coastal Areas. Sci. Midwifery 10, 3219-3224 (2022).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jambura Axon Jurnal (JAJ) telah ter-index oleh:

  


Sekretariat Tim Editor

Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Gorontalo
Gedung Fakultas Kedokteran, Lantai 1
Jl. Jend. Sudirman No.6, Kota Gorontalo, Gorontalo, 96128, Indonesia.Whatsapp: +6285233215280 Email: axonfkung@ung.ac.id

 

Creative Commons Licence
Jambura Medical and Health Science Journal (JMHSJ), is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.