DINAMIKA IKATAN WARIA INDONESIA GORONTALO
Abstract
perkembangan Organisasi IWIG (Ikatan Waria Indonesia Gorontalo) dan Bagaimana Organisasi IWIG (Ikatan Waria Indonesia Gorontalo) mempertahankan eksistensinya ditengah stigma negatif dari masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa awal mula terbentuknya Organisasi Ikatan Waria Indonesia Gorontalo (IWIG) seringnya waria berkumpul dan tanpa tujuan yang jelas sehingga muncul ide untuk medirikan IWIG sebagai wadah bagi waria Gorontalo untuk berekspresi didalamnya dengan aturan yang ada. Dalam proses perkembangannya IWIG terlibat melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam berbagai kegiatan serta kepentingan IWIG, mulai dari Pemerintah Gorontalo serta masyarakat Gorontalo. Hal tersebut diperkuat dengan teori kapital sosial yang mengatakan bahwa kapital sosial akan kuat tergantung pada kapasitas yang ada dalam kelompok masyarakat untuk membangun sejumlah asosiasi berikut membangun jaringannya. Kapital sosial terletak pula pada kemampuan sekelompok orang dalam suatu asosiasi atau perkumpulan dalam melibatkan diri dalam suatu jaringan hubungan sosial. Dalam menghadapi stigma negatif dari masyarakat IWIG lebih menggunakan pendekatan langsung dengan masyarakat, serta melibatkan masyarakat langsung dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh IWIG, kemudian IWIG juga turut berpartisipasi secara aktif dengan kegiatan baik yang diselenggarakan pemerintah, sehingga dengan begitu menunjukkan jika waria juga dengan warga negara yang punya hak dan kewajiban seperti masyarakat pada umumnya
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.37905/jacedu.v2i1.14509
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Sri G.A Mareteng, Dondick Wicaksono Wiroto, Rahmatiah Rahmatiah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jambura Journal Civic Education is Indexed in