PERANCANGAN KAWASAN WISATA PANTAI BATU PINAGUT BOROKO TIMUR BOLAANG MONGONDOW UTARA
Abstract
Pariwisata telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga bisa dijadikan kekuatan potensial untuk meningkatkan pendapatan  ekonomi domestik yang didalamnya. Kepariwisatan di Bolaang Mongondow Utara pun mulai makin berkembang yang ditandai dengan berbagai macam objek pariwisata yang tersebar baik di beberapa kecamatan. Salah satunya adalah objek wisata pantai Batu Pinagut yang terletak di Boroko Utara Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Objek wisata Pantai Batu Pinagut merupakan kawasan strategis dan menawarkan keindahan pantai yang disertai bebatuan dan lingkungan sekitar yang masih asli, Objek wisata Pantai Pinagut ini juga didukung oleh objek Wisata pasir putih dan makam keramat. Namun kenyataannya Pantai Batu Pinagut kurang mendapat perhatian dari pemerintah dalam hal pengelolahan dan pengembangan fasilitas kepariwisataan, hal ini terlihat dari tidak terpeliharanya infrastruktur, kurangnya fasilitas pendukung kepariwisataan, kawasan perdagangan dan jasa tidak dalam satu zona, tempat parkir untuk kendaraan masih tak beraturan, minimnya budaya sadar wisata bagi masyarakat (pengrusakan Sarana/Prasarana wisata), belum adanya pusat kegiatan yang menopang kegiatan di sekitarnya, belum adanya fasilitas akomodasi penginapan serta kurangnya rasa aman dan nyaman masyarakat.
Berdasarkan permasalahan di atas dibutuhkannya perancangan dan penataan kawasan wisata di Pantai Batu Pinagut dan beberapa fasilitas akomodasi penunjangkegiatan wisata yang dapat dinikmati oleh semua orang untuk berlibur dan rekreasi dengan memanfaatkan potensi alam yang ada serta menunjunkan ciri khas daerah, perkembangan Kota nantinya, Wisata Pantai Pinagut akan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat sekitar dengan penerapan  pendekatan Aristektur Tropis pada penataan kawasannya.
Kata kunci: Penataan Kawasan, Wisata  Pantai, Batu Pinagut Bolaang Mongondow Utara
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbar. (2005). Pengertian Pariwisata. Hilos
Tensados, 1, 1–476.
Ali, B. S. (2016). Strategi Pengembangan
Fasilitas Guna Meningkatkan Daya Tarik
Minat Wisatawan Di Darajat Pass
(Waterpark) Kecamatan Pasirwangi
Kabupaten Garut. Universitas
Pendidikan Indonesia |
Repository.Upi.Edu, 10, 9–30.
Army, A. P. (2013). Pengertian Gazebo (p.
. BKPM. (2017). Kawasan Pariwisata -
ARSITAG.
Dinata, A., & Saraswaty, R. (2017).
Gedung Perpustakaan di Universitas
Medan Area Building at University of
Medan Area. 1(1), 20–26.
Earyuda08. (2001). Menurut DR Ir RM
Sugiyatmo kondisi yang berpengaruh
dalam perancangan bangunan | Course
Hero.
https://www.coursehero.com/file/p2en494r/
Menurut-DR-Ir-RM-Sugiyatmo- kondisi-
yang-berpengaruh-dalam-perancangan-
bangunan/
Fahrina, A. (2011). Penataan Kawasan
Obyek Wisata Pantai Baloya Kecamatan
Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan
Selayar. 1–89.
Faril. (2011). 8 Elemen Perancangan Kota
(Hamid Shirvani).
http://fariable.blogspot.com/2011/01/eleme
n-perancangan-kota-hamid- shirvani.html
fradila_ pengertian objek dan daya tarik
wisata. (n.d.).
Gufron, M., Sasmito, A., & Maria, M. S.
(2015). Perancangan Kawasan Wisata
Pantai Di Jepara. Perancangan Kawasan
Wisata Pantai Di Jepara.
Han, E. S., & goleman, daniel; boyatzis,
Richard; Mckee, A. (2019). Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–
Hestanto. (2019). syarat pengembangan
pariwisata | hestanto.
https://www.hestanto.web.id/definisi-
pariwisata-indikator-perkembangan- objek-
dan-daya-tarik/
Hutomo, A. (2019). Gili Trawangan
Sebagai Destinasi Wisata Pulau
Lombok. 1–
https://doi.org/10.31219/osf.io/87dzt
[I3] ii, B. A. B. (1986). Kenyamanan Thermal
Bangunan. 21–44.
Jenis- Jenis Wisata Pantai _ All About
Tourism. (n.d.).
Karyono, T. H. (2010). Kenyamanan
Termal Dan Penghematan Energi : Teori
Dan Realisasi Dalam (Issue March).
Konsep Arsitektur Tropis dan
Penerapan pada bangunan. (n.d.).
kontan.co.id. (2014). WTTC: Pariwisata
Indonesia tumbuh paling tinggi. In
Kontan.Co.Id.
https://industri.kontan.co.id/news/wttc-
pariwisata-indonesia- tumbuh-paling-tinggi
Latif, S., Yulianti, I., Rahmawati, A., &
Syarif, E. (2017). Penggunaan Tritisan
sebagai Arsitektur Tropis terhadap
Rumah Tinggal Minimalis. D043–D050.
https://doi.org/10.32315/ti.6.d043
Nisa, K., & Irvansyah, I. (2017). Adaptasi
Desain Arsitektur Nusantara pada
Desain Griya Dolanan. Jurnal Sains Dan
Seni
Pantai Kuta _ Fasilitas, Rute, Jam buka,
Harga Tiket dan Daya Tarik - Tempat.
(n.d.).
Pantai, O. W., Bolmut, B. P., Tahunan, L., &
Ekonomi, D. (2017). Faktor-Faktor
Penyebab Tidak Terkelolanya Objek
Wisata Pantai Batu Pinagut Bolaang
Mongondow Utara. Spasial, 4(1), 1–
Pengantar Sistem Pariwisata _
sukardichrist. (n.d.).
Pengertian Cottage _ Pondok Wisata.
(n.d.).
https://www.arsitur.com/2017/03/penge
rtian-cottage-pondok- wisata.html
Pengertian Jalur Pejalan Kaki. (n.d.).
presiden Ri. (2011). Undang Undang
No. 9 Tahun 1990 Tentang :
Kepariwisataan Oleh. 44(8), 1–9.
Project, N. (2019). Pengertian
Arsitektur Tropis, Ciri, Prinsip dan
Contohnya. In Arsitur Media Desain.
Pujantara, R. (2013). Karakteristik
Fasade Bangunan Peninggalan
Kolonialisme Dan Sebaran
Spasialnya Di Kota Makassar. Jurnal
Forum Bangunan, 11(2 Juli), 1–10.
Taufik. (2016). Pengertian Wisatawan
| taufikzk.
https://taufikzk.wordpress.com/2016/02/01/
pengertian-wisatawan/
Wahyudi, I. (n.d.). Konsep
Pengembangan Pariwisata – INSPIRE
Consulting. In Inspire Consulting.
https://cvinspireconsulting.com/konsep-
pengembangan- pariwisata/
DOI: https://doi.org/10.37905/jjoa.v4i1.14745
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Siti nurahliza Wanda Lasama

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Â
ISSN CETAK: 2654-5896
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Â
Â