PENGARUH SETTING FISIK LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) BERDASARKAN KARAKTERISTIK TERMAL DI KABUPATEN SIKKA, NUSA TENGGARA TIMUR
Abstract
Penelitian dilakukan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang memiliki angka kasus tertinggi kejadian DBD untuk seluruh wilayah Indonesia di tahun 2020. Dalam Penelitian ini, perbandingan antar wilayah dilakukan guna mengetahui perbedaan perlakuan terhadap faktor fisik yang berpeluang memicu munculnya kasus DBD. Berdasarkan data, terpilihlah tiga lokasi yang mewakili kejadian DBD dari yang tertinggi hingga terendah yakni Asrama Polisi Polres Sikka, Desa Hoder dan Desa Tuabao. Penelitian dilaksanakan dengan memanfaatkan alat ukur thermohygrometer, anemometer dan lux meter untuk menganalisa karateristik termal pada ketiga wilayah yang telah dipilih. Setting fisik lainnya berupa warna dinding, tinggi dan rendah bangunan, letak maupun jenis vegetasi yang terdapat di sekeliling bangunan adalah faktor lainnya yang dianggap sebagai pemicu hasil pengukuran yang didapat. Adapun hasil dari pengukuran menunjukan bahwa wilayah yang memiliki jarak antar rumah kurang dari 1 m, memiliki kecepatan angin rendah, kelembaban udara diatas 75% dan intensitas cahaya diantara 100-200 lux mampu memicu perkembangbiakan nyamuk bila dibandingkan dengan wilayah yang memiliki kerapatan hunian di atas 3-5 meter. Jarak dan letak bukaan serta kondisi bukaan merupakan faktor penyebab lainnya yang mampu memicu terjadinya kasus DBD dalam kurun waktu yang singkat. Berdasarkan temuan ini, diharapkan mampu menjadi sebuah acuan dalam penerapan rumah sehat bebas DBD khususnya di wilayah Kabupaten Sikka.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Manggala, P. Y. (2016). Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Alami Dapat Cegah DBD. Republika.co.id.
Sains, M. P. F., Coto, I. Z., & Hardjanto, I. (2005). Pengaruh Lingkungan Terhadap
Perkembangan Penyakit Malaria dan Demam Berdarah Dengue.
Hildegardis, C., Saraswati, A. A. A. O., Agung, I. D. G., Putra, D., & Agusintadewi, N. K. (2021). Comparison of Static Model, Adaptation Study, and CFD Simulation in
Evaluating Thermal Comfort Based on Köppen Climate Classification System in
Churches in Indonesia. Journal of Engineering & Technological Sciences. 53:6.
Wijirahayu, S., & Sukesi, T. W. (2019). Hubungan kondisi lingkungan fisik dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 18: 1: 19-24.
Septian, A., Anwar, M. C., & Marsum, M. (2017). Studi Korelasi Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Banyumas Tahun 2010-2015. Buletin Keslingmas. 36: 3: 230-237.
Untoro, G. D. (1992). Pengaruh Pencahayaan Alamiah Pada Jumlah Produksi Telur Nyamuk Aedes Aegypti Sebagai Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
Bangkele, E. Y., & Safriyanti, N. (2016). Hubungan Suhu dan Kelembapan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Palu Tahun 2010-2014. Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. 3: 2: 31-39.
Jannah, A. M., Susilawaty, A., Satrianegara, M. F., & Saleh, M. (2021). Hubungan Lingkungan Fisik dengan Keberadaan Jentik Aedes sp. di Kelurahan Balleanging Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan. 7:2: 65-71.
Nurdiana, D. E. (2015). Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuh Nyamuk Aedes Aegephty (Studi Desa Candimulyo Jombang). Doctoral dissertation. STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.
Roose, A. (2008). Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan dengan
Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Bukit Raya
Kota Pekanbaru Tahun 2008. Doctoral dissertation. Universitas Sumatera Utara.
Sugianto, S. 2003. Demam berdarah dengue, tinjauan dan temuan baru di era 2003. Surabaya. Airlangga University Press.
Irmayani, I. (2013). Analisis Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan
Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Anak Yang Dirawat Di Rumah Sakit Ibnu
Sina Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 3: 4: 42-46.
Sukowinarsih, T. E., & Cahyati, W. H. (2010). Hubungan Sanitasi Rumah Dengan Angka Bebas Jentik Aedes Aegypti. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6: 1: 25298.
Danarto, A., Yudhistira, R. B., Wardani, E. K., Nuriana, A. B., Nooratisya, A., &
Ramadhan, A. R. (2018). Hubungan Sanitasi Rumah dengan Angka Bebas Jentik
Aedes Aegypti di Kelurahan Banyuanyar Surakarta. Nexus Kedokteran Komunitas,
:2.
DOI: https://doi.org/10.37905/jjoa.v5i1.19163
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Yoseph Thobias Pareira
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN CETAK: 2654-5896
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.