PENERAPAN ARSITEKTUR EKOLOGI PADA PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI DI KELURAHAN TALUMOLO KOTA GORONTALO

Nur Rahmathia Auliyah Pade, Lydia Surijani Tatura, Berni Idji

Abstract


The residential area in the Talumolo Village, which is on the banks of the Bone River, is one of the slum areas in Gorontalo city. This region is a result of an uncontrolled increase in settlements. As a result, there are many semi-permanent housing units in medium-density settlement conditions with minimal accessibility and areas that are highly vulnerable to disasters, as well as residential neighborhoods that are dense, irregular, and lack the availability of environmental facilities and infrastructure that meet technical and health standards, and no proper. Based on the study rationale, thus, a strategy is needed that is able to handle density in the riverbank settlement environment. The problems obtained were then analyzed to produce a design concept with the theme of Ecological Architecture.Ecological Architecture, this architectural concept usually settles more in harmony with nature for buildings by maximizing lighting, air circulation, building materials selection, and rainwater utilization to be in harmony with nature. The ecological concept is the concept of environmental management by utilizing the potential or natural resources and technology utilization based on environmentally friendly ethical management. As the design result, it can organize settlements with all activities and marketing facilities that promote the people in the riverbanks, Talumolo Village, Gorontalo City.

 

Kawasan permukiman di Kelurahan Talumolo yang berada dibantaran sungai bone ini adalah salah satu kawasan permukiman kumuh yang berada di kota Gorontalo. Daerah ini juga merukapan akibat pertambahan permukiman yang tak terkendali. Akibatnya muncul lingkungan perumahan yang padat,tidak teratur, dan tidak memiliki ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan yang memenuhi standar teknis dan kesehatan, kondisi permukiman kepadatan sedang dengan unit hunian yang cukup banyak yang semi permanent, ketersediaan aksesibilitas yang minim, dan daerah dimana sangat rawan bencana, namun tidak memiliki jalur evakuasi yang layak sesuai peraturan. Merujuk pada permasalahan permukiman yang terjadi, maka diperlukan strategi yang mampu mengurangi atau bahkan menghilangkan kepadatan pada lingkungan permukiman bantaran sungai. Dari permasalahan yang diperoleh selanjutnya dianalisis sehingga menghasilkan konsep perancangan dengan tema Arsitektur Ekologi. Arsitektur Ekologi, konsep arsitektur ini biasanya lebih mengedepankan keselarasan dengan alam untuk bangunan dengan memaksimalkan pencahayaan, sirkulasi udara, pemilihan material bangunan dan pemandaatan air hujan untuk menjadi harmonis dengan alam. Konsep ekologis merupakan konsep penataan lingkungan dengan memanfaatkan potensi atau sumberdaya alam dan penggunaan teknologi berdasarkan manajemen etis yang ramah lingkungan. Sebagai hasil desain yaitu dapat menata permukiman dengan segala kegiatan dan sarana pasarana yang mendukung terhadap masyarakat bantaran sungai Kelurahan Talumolo Kota Gorontalo.


Keywords


Arrangement of Riverbank Settlement Areas, Talumolo Village, Ecological Architecture, Kawasan Permukiman Bantaran Sungai, Kelurahan Talumolo, Arsitektur Ekologi.

Full Text:

PDF

References


Naura, Y. R., Safira, A., & Larasati, D. (2022). ISU-ISU PRIORITAS DALAM PENERAPAN ECO-HOUSE BERDASARKAN GAYA HIDUP HEMAT ENERGI DAN RAMAH LINGKUNGAN. Nature: National Academic Journal of Architecture, 9(1), 96-111.

Lucky Prasetyo, R. R. (2018). Konsep Ekologis dan Budaya Pada Perancangan Hunian Pasaka Bencana Di Yogyakarta. Jurnal Teknik Arsitektur Arteks, 125-135

Peraturan Walikota Kota Gorontalo Nomor 23 Tahun 2020 Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas pada Kawasan Perumahan dan Pemukiman. 3 Agustus 2020. Gorontalo

Suhada, I. A. (2018). Penerapan Prinsip EKO-ARSITEKTUR. Yogyakarta: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M Tahun 2018. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 785. 22 Juni 2018. Jakarta

Putro, S. A. (2018). Penerapan Konsep Arsitektur Ekologi Pada Perancangan Kawasan Wisata Air Danau Sunter di Jakarta. Jurnal Arsitektur PURWA RUPA, 2, 19-24.

aditama, vega; Budi Fathony; Lalu Mulyadi. 2020. “PENGEMBANGAN DESA WISATA KEPUNG BUDAYA DESA WATULIMO, KECAMATAN WATULIMO, KABUPATEN TRENGGALEK.” Jurnal Teknik Sipil Info Manpro (Vol 5 No 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL INFO MANPRO):1– 9

Frick, H. (2007). Dasar-Dasar Eko-Arsitektur.

Bria, F. H., & Suartika, G. A. M. (2022). Konsep Eko-Arsitektur pada Permukiman Adat Desa Lasaen, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur. SPACE, 9(2).

Indira, C. R., Suroto, W., & Nirawati, M. A. (2019). Penerapan Prinsip Arsitektur Ekologis pada Perencanaan Rumah Susun Sederhana Sewa (rusunawa) di Kelurahan Johar Baru. Senthong, 2(2).




DOI: https://doi.org/10.37905/jjoa.v6i1.20613

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Nur Rahmathia Auliyah Pade, Lydia Surijani Tatura, Berni Idji

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

ISSN CETAK: 2654-5896
Website: http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jja/

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.