Pembuatan Label Indikator Ekstrak Secang (Caelsapinia sappan L.) Menggunakan Carrier Jenis Kitosan, Pati, dan Kertas

Muhammad Fakih Kurniawan, Tiana Fitrilia, Nursyawal Nacing, Hikmah Nur Chosida

Abstract


Ekstrak secang mengandung senyawa bazilein yang berpotensi sebagai label indikator karena sensitif terhadap perubahan pH. Jenis carrier berpengaruh terhadap kualitas label indikator. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis carrier terbaik untuk label indikator ekstrak secang. Penelitian ini mengunakan tiga jenis carrier (kitosan, kertas, dan pati). Parameter uji meliputi respon label terhadap NaOH dan NH3, ketebalan, kadar air, dan stabilitas warna label selama penyimpanan. Data dianalisis dengan ANOVA dengan taraf nyata 5%. Ekstrak secang yang dihasilkan memiliki warna kuning dan nilai pH 5. Respon label indikator terhadap NaOH dan uap NH3 untuk jenis carrier kertas dan pati lebih baik daripada carrier kitosan dengan perubahan warna kuning menjadi merah. Uji stabilitas ketebalan didapatkan carrier kitosan dan kertas lebih stabil daripada pati. Kadar air label dengan carrier kertas didapatkan paling rendah yaitu berkisar 3,65% sampai 5,60%. Jenis carrier kertas memiliki stabiltas warna paling baik selama penyimpanan lima hari pada suhu ruang.

Keywords


label indikator; ekstrak secang; kitosan; pati; kertas

Full Text:

PDF

References


AOAC. (2005). Official Methods of Analysis of AOAC International 18th edition. Maryland: AOAC International.

Adawiyah, D. R., & Indriati. (2003). Color stability of natural pigment from secang woods (Caesalpinia sappan L.). Di dalam Prosiding 8th Asean Food Conference. 8–11 Oktober 2003. Agriculture Publishing House, Hanoi.

Azmi, D. D., & Nurandriea, E. (2017). Ekstraksi zat warna alami dari kayu secang (Caesalpinia sappan Linn) dengan metode ultrasound assisted extraction untuk aplikasi produk pangan [Skripsi]. Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

Fatriasari, W., Mascruchin, N. & Hermiati, E. (2019). Selulosa: Karakteristik dan Pemanfaatannya. Jakarta: LIPI Press.

Distantina, S.Y.C., Fadilah, Danarto, Wiratni, & Fahrurrozi, M. (2009). Pengaruh kondisi proses pada pengolahan Eucheuma cottonni terhadap rendemen dan sifat gel karagenan. Ekuilibrium, 8(1): 35-40.

Imawan, C., Fitriana, R., Listyarini, A., Sholihah, W., & Pudjiastuti, W. (2018). Kertas label kolorimetrik dengan ekstrak ubi ungu sebagai indikator pada kemasan pintar untuk mendeteksi kesegaran susu. Jurnal Kimia dan Kemasan, 40(1): 25-32.

Iskandar, A. Y. S. (2014). Label indikator besi (II) sulfat (FeSO4) pendeteksi kebusukan daging. [SKRIPSI] Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ismed, Sayuti, K., & Andini, F. (2017). Pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap indikator alami film dari ekstrak kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) sebagai smart packaging untuk mendeteksi kerusakan daging ayam. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 6(4): 167-172.

Khalil, G. E., Putnal, D. L., & Hubbard, T. W. (2010). Ammonia detection and measurement device. US Patent Aplication 330: 692.

Kim, D. S., Nam, I. B., Sei, R. O., Keun, Y. J., Im, S. L., & Hyeong, K. L. (2017). NMR assignment of brazilein. Phytochem Journal 46:177-178.

Lemon, K. (2018). Whatman No 1 filter paper-s why are they so frequently used?.[Internet]. Tersedia pada https://camblab.info/ehatman-no-1-filter-paper-why-are-they-so-frequently-used/ [24 Januari 2021]

Nurfawaidi, A., Kuswandi, B., & Wulandari, L. (2018). Pengembangan label pintar untuk indikator kesegaran daging sapi pada kemasan. e-Jurnal Pustaka Kesehatan 6(20): 199-204.

Panjaitan, N., Ulyarti, U., Mursyid, M., & Nazarudin, N. (2019). Modifikasi pati uwi kuning (Dioscorea alata) menggunakan metode presipitasi serta aplikasinya untuk edible film. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas 23(2):197-203.

Pramasari, D.A., Sondari, D., Sudarwoko, D., Widyaningrum, B.A., Fajar, A., Putri, R., Restu, W.K., & Putri, E. H. (2020). Karakteristik pati berpori mikro dari tapioca hasil perlakuan amylase sebagai agen penjerapan minyak. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian 25(2):71-80.

Setiautami, A. (2013). Pembuatan kemasan cerdas indikator warna dengan pewarna bit (B. vulgaris L. var cicla L.) [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Smolander, M., Hurme, E., Latva-Kala, K., Louma, T., Alakomi, H. L. & Ahvenaine, R. (2002). Myoglobin based indicator sensor for the evaluation of freshness of unmerinated broiler cuts. Innovative Food Science anda Emerging Technologies Journal 3: 277-285.

Riyanto, R., Hermana, I., & Wibowo, S. (2014). Karakteristik plastik indikator sebagai tanda peringatan dini tingkat kesegaran ikan dalam kemasan plastik. Jurna Pascapanen dan Bioteknologi Perikanan 9(2) : 153-163.

Robertson, G. L. (2006). Food Packaging – Principles and Practice. Florida : CRC Press.

Warsiki, E., & Putri, C. D. W. (2012). Pembuatan label/film indikator warna dengan pewarna alami dan sintesis. E-Jurnal Agroindustri Indonesia 1(2): 82-87.

Yashoda, K., Sachindra, N., & Sakhare. P. (2001). Microbiological quality of broiler chicken carcasses processed hygienically in a small scale poultry processing unit. Journal of food quality 24(3): 249-259.




DOI: https://doi.org/10.34312/jambchem.v5i1.12766

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jambura Journal of Chemistry



EDITORIAL OFFICE

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.