THE RELATIONSHIP BETWEEN MACRONUTRIENT INTAKE AND THE NUTRITIONAL STATUS OF THE ELDERLY IN JENGGIK VILLAGE LOMBOK TIMUR REGENCY

Febrina Sulistiawati, Baiq Dewi Sukma Septiani

Abstract


 

Status gizi lansia ditentukan oleh beragam faktor, diantaranya aktifitas fisik, tingkat pendidikan, status ekonomi, serta asupan karbohidrat, protein dan lemak.  Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara asupan zat gizi makro terhadap status gizi lansia. Kebaruan penelitian mengetahui apakah terdapat hubungan asupan zat gizi makro dengan status gizi lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dengan status gizi (IMT) pada lansia di Desa Jenggik Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2022. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh lansia binaan Kelompok Lansia Rumah Senja di Desa Jenggik Kabupaten Lombok Timur (total sampling) sebanyak 50 orang. Data dianalisis menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia memiliki asupan zat gizi makro yang kurang (karbohidrat 84%, protein 94% dan lemak 64%) dengan status gizi terbanyak sangat kurus (34%). Analisis data menggunakan uji Spearman menunjukkan bahwa p-value antara karbohidrat dengan status gizi adalah 0.012 (p<0.05); protein dengan status gizi adalah 0.094 (p>0.05); dan lemak dengan status gizi adalah 0.023 (p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara asupan karbohidrat dan lemak dengan status gizi, namun tidak ada hubungan antara asupan protein dengan status gizi.

Kata kunci: Lansia; Status gizi; Zat Gizi Makro.

 Abstract

The nutritional status of the elderly is determined by various factors, including physical activity, level of education, economic status, and intake of carbohydrates, proteins and fats.  Several studies have shown that there is a relationship between macronutrient intake and the nutritional status of the elderly. The novelty of the study found out whether there was a relationship between macronutrient intake and the nutritional status of the elderly. The purpose of this study was to see the relationship between the intake of macronutrients (carbohydrates, proteins and fats) with nutritional status (BMI) in the elderly in Jenggik Village, East Lombok Regency. This research is a descriptive study with a cross-sectional approach and was conducted from January to March 2022. The samples in this study were all elderly assisted by the Rumah Senja Elderly Group in Jenggik Village, East Lombok Regency (total sampling) of 50 people. The data were analyzed using the Spearman test. The results showed that most of the elderly had a lack of macronutrient intake (84% carbohydrates, 94% protein and 64% fats) with the most nutritional status being very thin (34%). Data analysis using the Spearman test showed that the p-value between carbohydrates and nutritional status was 0.012 (p<0.05); protein with nutritional status was 0.094 (p>0.05); and fats with nutritional status was 0.023 (p<0.05). The conclusion of this study is that there is a relationship between carbohydrate and fat intake and nutritional status, but there is no relationship between protein intake and nutritional status.


Keywords


Elderly; Nutritional status; Macronutrient.

Full Text:

PDF

References


UU No 14 Tahun 1998. Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Jakarta;

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta;

Ridwan M. Hubungan Kehilangan Gigi dengan Status Gizi pada Lansia di Panti Werdha Salib Putih Salatiga. J Progr Stud Keperawatan Sekol Tinggi Ilmu Kesehat. 2015;2(1):1–9.

Sartika N, Zulfitri R, Novayelinda R. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Lansia. J Ners Indones. 2011;2 (1) : 39.

B H, Akbar H, Langingi ARC, Hamzah SR. Analisis Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. J Heal Sci Gorontalo J Heal Sci Community. 2021;5(1):194–201.

Faridi A, Vianingsih, Rahayu N, Werdhasari A. Karakteristik, Aktifitas Fisik dan Asupan Zat Gizi Terhadap Status Gizi Lansia di Panti Tresna Werdha. Media Gizi Pangan. 2020;27(1):149–57.

Rahayuningtias P, Rahayuning D, Rahfiludin M. Hubungan Asupan Gizi Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Kadar Hemoglobin Narapidana Umum Wanita Semarang. J Kesehat Masyarakat. 2018;6(4) : 224.

Nurfantri Y. Identifikasi Status Nutrisi dan Resiko Malnutrisi Pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kota Kendari. Dunia Keperawatan. 2016;4(2):93–9.

Asmaniar WOS. Analisis Status Gizi Lansia Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Mini Nutritional Assesment (MNA). J Ilm Kesehat Diagnosis. 2018;12(3):3–6.

Akbar K, Hamsah, IA, Muspiati A. Gambaran Nutrisi Lansia Di Desa Banua Baru. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;9(1):1–7.

Wibawati FH. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Dismenore Pada Siswi di SMK Kesehatan Pelita Kabupaten Bogor. J Ilm Wijaya [Internet]. 2021;13(2):1–10. Available from: www.jurnalwijaya.com

Sjahriani T, Yulianti T. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Uptd Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2018. J Ilmu Kedokt Dan Kesehatan. 2018;5(2):154–64.

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2011.

Fitriani R. Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Seimbang, Citra Tubuh, Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi pada Siswa SMA Negeri 86 Jakarta. J Heal Sci Gorontalo J Heal Sci Community. 2020;2(2):29–38.




DOI: https://doi.org/10.35971/jjhsr.v4i3.15889

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons Licence
 

 

Jambura Journal of Health Sciences and Research is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

</p