IMPLEMENTATION OF SMOKING FREE AND PROPORTION OF SMOKING IN POPULATION IN PROVINCE OF BANTEN, WEST JAVA, LAMPUNG, BENGKULU AND GORONTALO

Dian Rosdiana, Umar Fahmi Achmadi, Dede Mahmuda

Abstract


Merokok merupakan perilaku berisiko yang menyebabkan penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan kanker yang menjadi beban penyakit baru di negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar, proporsi merokok pada penduduk umur >10 tahun dari 23,7% di 2007 menjadi 24,3% di 2018. Menurut laporan Survei Sosial Ekonomi Nasional, proporsi merokok pada penduduk umur >15 tahun selama tahun 2019-2021, sekitar 29%. Satu upaya untuk mengurangi perilaku merokok yaitu penerapan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang wajib dijalankan pemerintah daerah sesuai Undang-Undang tentang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dan  Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang perbandingan penerapan Kawasan Tanpa Rokok dan proporsi merokok pada penduduk di 5 Provinsi. Studi ekologi deskriptif dengan pendekatan dokumentasi ini bertujuan membandingkan proporsi merokok penduduk level provinsi dari data Riskesdas tahun 2007, 2013, dan 2018 dan Susenas tahun 2015-2021. Provinsi yang dibandingkan Banten, Jawa Barat, Lampung, Bengkulu dan Gorontalo. Analisis dilakukan dengan melihat adanya kebijakan KTR dan proporsi merokok penduduk di wilayahnya. Kelima Provinsi tersebut selalu memiliki proporsi penduduk merokok setiap hari di atas angka nasional walaupun beberapa telah memiliki peraturan KTR. Angka nasional Riskesdas sekitar 23,7% dan 24,3%, sedangkan Susenas sekitar 28,69-30,8%. Hasil Riskesdas dan Susenas menunjukkan proporsi merokok penduduk umur >10 tahun di lima provinsi tidak berkurang signifikan bahkan cenderung fluktuatif walaupun telah terbit peraturan KTR paling cepat tahun 2010 hingga tahun 2021. Kesimpulannya terbitnya Peraturan daerah KTR di lima Provinsi tidak cukup berpengaruh terhadap angka prevalensinya.

Kata Kunci: Kawasan Tanpa Rokok (KTR); Kebijakan; Perilaku merokok

 

Abstract

Smoking is risky behavior that causes non-communicable diseases such as stroke, heart disease, and cancer, which are the burden of new infections in developing countries, including Indonesia. Based on Basic Health Research, the proportion of smoking in the population aged >10 years from 23.7% in 2007 to 24.3% in 2018. According to the National Socioeconomic Survey report, the proportion of smoking in the population aged >15 years during 2019-2021 was about 29%. One effort to reduce smoking behavior is implementing the No Smoking Area (KTR) policy which local governments must carry out by Law on Health Number 36 of 2009 and Government Regulation Number 109 of 2012. The novelty of this study is that it examines the comparison of the application of Non-Smoking Areas and the proportion of smoking in the population in 5 Provinces. This descriptive ecological study with a documentation approach aims to compare the smoking proportion of the provincial population from Riskesdas data in 2007, 2013, and 2018 and Susenas in 2015-2021. Provinces compared to Banten, West Java, Lampung, Bengkulu, and Gorontalo. The analysis was carried out by looking at the KTR policy and the proportion of smoking residents in the region. Riskesdas and Susenas show that the proportion of smoking in the population aged >10 years in five provinces has remained relatively high and tends to fluctuate even though the KTR regulation was issued as early as 2010 to 2021. The five provinces have always had a proportion of the population smoking above the national figure every day, even though some already have KTR regulations. The national figure for Riskesdas is around 23.7% and 24.3%, while Susenas is about 28.69-30.8%. In conclusion, the issuance of KTR regional regulations in five provinces needs to have more effect on the prevalence rate.

Keywords: No Smoking Area (KTR); Policy; Smoking behavior


Keywords


No Smoking Area (KTR); Policy; Smoking behavior

Full Text:

PDF

References


Lin H, Wang H, Wu W, Lang L, Wang Q, Tian L. The effects of smoke-free legislation on acute myocardial infarction: A systematic review and meta-analysis. BMC Public Health. 2013;13(1).

Irwan, Nule R. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa SMK N 2 Limboto. J Heal Sci Gorontalo J Heal Sci Community [Internet]. 2019 Apr 1;1(1):25–31. Available from: http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/gojhes/article/view/2125

WHO report on the global tobacco epidemic. Electronic Nicotine Delivery Systems ( ENDS ) are addictive and not. Health Promotion. 2021.

Prabandari YS, Bintoro BS, Purwanta P. A Comprehensive Tobacco Control Policy Program in a Mining Industry in Indonesia: Did It Work? Front Public Heal. 2022;10(March):1–8.

Arsad N, Mahdang PA, Adityaningrum A. Relationship Of Smoking Behavior With Hypertension Events In Botubulowe Village, Gorontalo District. Jambura J Heal Sci Res [Internet]. 2022 Aug 8;4(3):816–23. Available from: https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/article/view/14570

Sulistyowati dr. LS, kemenkes. Kebijakan dan strategi penerapan dan perluasan kawasan tanpa rokok di indonesia. 2016.

Ardian H. Implementasi Peraturan Daerah Tulang Bawang Barat Nomor 01 Tahun 2017 Tentang KTR Menurut Pandangan Islam. UIN Raden Intan Lampung. 2022.

Tembakau KP. Empat Lawang , Pandeglang , Cirebon , dan Jepara Tembus Tantangan demi Melindungi Warga melalui Kawasan Tanpa Rokok. 2021 p. 1–2.

Amaliah NA. Sudah efektifkah kebijakan kawasan tanpa rokok di Indonesia? In: Berita Kedokteran Masyarakat. 2018. p. 12.

Cox B, Martens E, Nemery B, Vangronsveld J, Nawrot T. Health benefits of smoke-free legislation in early and in later life. Arch Public Heal. 2015;73(S1):2015.

Noviyanti S, Dai RM. Implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Rancabali Program Pascasarjana Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Responsive. 2020;3(4):207–13.

Ye X, Chen S, Yao Z, Gao Y, Xu Y, Zhou S, et al. Smoking behaviors before and after implementation of a smoke-free legislation in Guangzhou, China. BMC Public Health. BMC Public Health; 2015;15(1):1–8.

BPS Provinsi Banten. Profil Kesehatan Provinsi Banten 2021. Serang; 2022.

Ahmad S. Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok Terhadap Perilaku Merokok Siswa SLTA di Rangkasbitung Tahun 2019 The Effect Of The Implementation Of The No Smoking Area Policy On Smoking Behavior Of Senior High School Student In Rangkasbitung In 2019. Med (Media Inf Kesehatan). 2019;6(2):255–64.

Radiansyah RR, Syiddiq FA. Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Di Kabupaten Bandung (Studi di Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung). J JISIPOL Ilmu Pemerintah Univ Bale Bandung. 2021;5(1):109–37.

Baridwan AZ. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang , universitas diponogoro. Universitas Diponegoro; 2017.

Fernando R, Marom A. Implementasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang. J Public Policy Manag Rev. 2016;5(4):1–13.

Santoso. Kebijakan Pemerintah Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat. 2013;10(0854):177–87.

Dewi YK, Nuraini F, Lionardo A. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pegawai terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palembang. Sriwij J Med. 2018;1(1):8–15.




DOI: https://doi.org/10.35971/jjhsr.v5i1.17363

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons Licence
 

 

Jambura Journal of Health Sciences and Research is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

</p