ANALISIS PUISI “YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS” KARYA CHAIRIL ANWAR (KAJIAN SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna puisi”Sendiri” karya Chairil Anwar, dengan menggunakan pendekatan semiotika. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rasa ingin tahu dan ketertarikan peneliti untuk menganalisis tanda-tanda yang terdapat dalam puisi Chairil Anwar. Semiotika merupakan kajian ilmu bahasa yang mempelajari tanda pada karya sastra. Sebuah tanda yang dimaksud ini berbentuk tema puisi, atau maksud sebuah kata pada puisi tertentu. Tanda-tanda pada puisi “sendiri” itu muncul, kemudian dianalisis dengan memanfaatkan pendekatan semiotik yang diantaranya terdapat beberapa aspek yakni simbol, ikon, dan indeks, pada akhirnya memunculkan sebuah makna. Semiotika dan bahasa merupakan satu rangkaian yang tidak dapat terpisahkan terkhusus dalam karya sastra. Semiotika memegang peran utama pada sebuah puisi karena menyuguhkan sebuah ilustrasi serta pemahaman pada pembaca terkait bahasa yang disampaikan dalam setiap baitnya. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan hasil analisis puisi berdasarkan data yang diperoleh. Data dalam penelitian ini adalah puisi karya sastrawan Chairil Anwar berjudul sendiri, puisi ini memiliki memiliki bait yang lugas, dan mengandung makna yang mendalam. Hasil penelitian mengenai analisis semiotika puisi “sendiri” ini bertemakan kegundahan dalam diri yang sangat menyayat hati, karena mengisahkan seseorang yang telah dewasa dan harus menghadapi kehidupan yang sesungguhnya seorang diri.
Keywords
Analisis Karya Sastra, Semiotika, Puisi.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.37905/jjll.v5i1.20204
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Diterbitkan oleh: