SOSIALISASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SEBAGAI UPAYA ANTISIPASI KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
Abstract
Abstrak
International Labour Organization (ILO) memperkirakan sekitar 340 juta kecelakaan kerja dan 160 juta korban penyakit akibat kerja setiap tahunnya di seluruh dunia. Oleh sebab itu setiap tempat kerja perlu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja termasuk perkantoran. Kebaruan dalam kegiatan pengabdian ini adalah karena melakukan sosialisasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan sebagai upaya antisipasi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kantor Yayasan X pada tanggal 29 Januari 2021,dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan staf kantor mengenai K3 perkantoran sehingga mereka terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 10 orang dan dilaksanakan dalam bentuk kelompok kecil dengan metode ceramah dan Tanya jawab. Penyampaian materi dengan menggunakan media powerpoint (ppt).Hasil Kegiatan, rata-rata pekerja bekerja 8 jam sehari selama 5 hari per minggu di depan komputer dengan waktu istirahat 1 jam, dan kadang-kadang melebihi jam kerja. Selain itu, tata letak barang-barang masih ada yang belum pada tempatnya, vector seperti tikus, sikap kerja duduk yang tidak ergonomis. Oleh sebab itu perlu penerapan K3 perkantoran agar terwujud kantor yang sehat, aman, dan nyaman sehingga pekerja tetap produktif. Hasil dari kegiatan ini staf kantor mengalami peningkatan pengetahuan sebanyak 90% mengenai K3 perkantoran. Kesimpulan sosialisasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dapat mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) di Perkantoran.
Kata Kunci: K3 perkantoran; PromosiK3
Abstract
The International Labour Organization (ILO) estimates approximately 340 million occupational accidents and 160 million victims of occupational diseases annually worldwide. Therefore, every workplace needs to implement occupational safety and health, including offices. The novelty in this service activity is due to socializing occupational safety and health (K3) in the company as an effort to anticipate occupational accidents and occupational diseases (PAK). This service activity was carried out at the X Foundation Office on January 29, 2021, with the aim of increasing the knowledge of office staff about office K3 so that they avoid accidents and occupational diseases. The participants in this activity were 10 people and were carried out in the form of small groups with lecture and question and answer methods. Delivery of material using powerpoint media (ppt).As a result of Activities, the average worker works 8 hours a day for 5 days per week in front of the computer with a rest period of 1 hour, and sometimes exceeds working hours. In addition, the layout of the items is still there that is not in place, vector like a mouse, a non-ergonomic sitting work attitude. Therefore, it is necessary to implement office K3 in order to realize a healthy, safe, and comfortable office so that workers remain productive. As a result of this activity, the office experienced a 90% increase in knowledge about office K3. Conclusion of socialization of occupational safety and health (K3) can prevent occupational accidents and occupational diseases (PAK) in offices.
Keywords: K3 office; K3 Promotions
Full Text:
PDFReferences
Haworth N, Hughes S. The International Labour Organization. Handbook of Institutional Approaches to International Business. Jakarta: ILO; 2012. 204–218 p.
Kurniawidjaja, Meily L, Martomulyono S, Susilowati I. Teori dan Aplikasi Promosi Kesehatan di Tempat Kerja Meningkatkan Produktivitas. Jakarta: UI Publishing; 2020. 535 p.
Hughes P, Ferrett E. Introduction to Health & Safety Work Act. 2011. 1–61 p.
Kohn, P. J, Friend, A. M. Fundamentals of Occupational Safety and Health. United State of America: Government Institute; 2007.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Keselamatan Kerja. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia; 1970 p. 15.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Indonesia; 2009.
ILO. World Statistic | The enormous burden of poor working conditions. WwwIloOrg. 2018;1.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran. PMK no.48 Indonesia; 2016.
Irwan I, S.Lalu N. Pemberdayaan Masyarakat melalui pembentukan kelompok Warga Perduli Aids (WPA) Berbasis kearifan local. JPKM J Pengabdi Kesehat Masy [Internet]. 2020;1(1):24–32. Available from: https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jpkm/article/view/7286
Winarsunu T. Psikologi Keselamatan Kerja. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang; 2008. 170 p.
Situngkir D, Ayu IM, Sipahutara L. Respondent’s Characteristic and Noise Intensity as Predicting Factors of Noise Induced Hearing Loss. Indones J Occup Saf Heal. 2020;9(3):239.
Rimantho D, Cahyadi B. Analisis Kebisingan Terhadap Karyawan Di Lingkungan Kerja Pada Beberapa Jenis Perusahaan. J Teknol. 2015;7(1):21–7.
Kholid Ahmad. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rajawali Press; 2015.
Ira Nurmala; Fuzie Rahman; Adi Nugroho; Neka Erliyani; Nur Laily; Vina Yulia Anhar. Promosi Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press; 2018.
Kumar S, Preetha GS. Health promotion: An effective tool for global health. Indian J Community Med. 2012;37(1):5–12.
Simanjuntak RD, Solichin S, Fanani E. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Peningkatan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri. Prev Indones J Public Heal. 2016;1(2):174.
Ayu, Marti I, Situngkir D, Nitami M, Nadiyah. Program Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Smk “X” Tangerang Raya. J Kreat Pengabdi Kpd Masy. 2020;3(April):87–95.
Sovia, Suharti D. Efektifitas Penggunaan Media Animasi. J Heal Sci Res. 2019;1(2).
DOI: https://doi.org/10.37905/jpkm.v2i1.10242
Refbacks
- There are currently no refbacks.