Perjalanan Budaya Banyumasan dalam Tari Cépét Cipit

Trubus Semiaji

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang mendalam tentang (i) perjalanan budaya antara kebudayaan Banyumas dengan kebudayaan Yogyakarta dan masyarakat penikmat tari di Yogyakarta, (ii) nilai keberadaan tari Cépét Cipit bagi masyarakat dan budaya Banyumasan di Yogyakarta. Penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan metode pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, studi literatur, dan studi diskografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) tari Cépét Cipit memperoleh respon dan penerimaan yang positif dari masyarakat, diawali dari masyarakat Yogyakarta dan menyebar hingga ke wilayah timur dan utara pulau Jawa. Ruang relasi tarian ini paralel dengan fungsinya sebagai tari pendidikan di ruang pembelajaran seni, sebagai tari pergaulan di ruang komunitas kesenian informal, dan sebagai tari hiburan di ruang acara formal berskala lokal dan nasional.  (ii) Keseluruhan bentuk dan struktur tari Cépét Cipit, kode dan simbol budaya Banyumas adalah dasar, utama dan mayor, yang hadir karena unsur genetis dan pengalaman masa kecil Supriyadi.  Simbol dan budaya Yogyakarta adalah aspek minor yang justru memberi kekuatan tersendiri pada teknik gerak, yang dalam hal ini adalah karena pengalaman ketubuhan dan mental Supriyadi ditempa di dalam lingkungan kesenian Yogyakarta.

Keywords


refresentasi, budaya Banyumasan, Cépét Cipit

Full Text:

PDF

References


Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2000. Seni dalam Beberapa Perspektif: Sebuah Pengantar dalam buku Ketika Orang Jawa Nyeni. (ed.). Yogyakarta: Galang Press.

Alasuutari, Pertti. 1996. Researcing Culture: Qualitative Method and Culture Studies. London, et al.: Sage Publications.

Barker, Chris. 2004. Cultural Studies, Terj., Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Barker, Chris. 2014. Kamus Kajian Budaya. Yogyakarta: Kanisius.

Bauer, Martin W. 2000. “Analyzing Noise and Music as Sosial Data”, dalam Qualitative Researching with Text, Image and Sound. A Practical Handbook. Martin W. Bauer and George Gaskell (eds.). London: SAGE publications.

Borries, Friedrich von. 2017. “Design is Political”, dalam G.R Lono Lastoro Simatupang, et.al (eds.), Daya Seni. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Brooker, Peter. 2003. A Glossary of Cultural Theory (2nd Edition). New York: Oxford University Press inc.

Cheney, Gay. Konsep-Konsep Dasar Dalam Modern Dance, Terj., Y. Sumandiyo Hadi. 1999. Yogyakarta: Manthili.

Creswell, J. W. 1994. Research Design Qualitative and Quantitative Approaches. London: Sage Publications.

Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Douglas, Kellner. 2010. Budaya Media: Cultural Studies, Identitas, dan Politik antara Modern dan Postmodern. Terj., Galih Bondan Rambatan, Yogyakarta: Jalasutra.

Fios, Frederikus. 2014. Menafsir Dekonstruksi Derida Dalam Sosok Paus Fransiskus. Humaniora Vol.5 No.2, hlm. 1246-1250.

Gonçalves, Susana. 2013. “We and They: Art as a Medium for Intercultural Dialogue”, in Gonçalves & Suzanne Majhanovich (Eds.), Art and Intercultural Dialogue. Rotterdam: Sense Publishers.

Hasan, Sandi Suwadi. 2016. Pengantar Cultural Studies: Sejarah, Pendekatan Konseptual & Isu Menuju Studi Budaya Kapitalisme Lanjut. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Humphrey, Doris. Seni Menata Tari (The Art of Making Dance). Terj., Sal Murgiyanto. 1983. Jakarta :Dewan Kesenian Jakarta.

Indriyanto. 2001. Kebangkitan Tari Rakyat di Daerah Banyumas, Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. 2 No. 2, hlm. 60-66.

Kellner, Douglas, 2010. Budaya Media: Cultural Studies, Identitas, dan Politik antara Modern dan Postmodern (Terj. Galih Bondan Rambatan). Yogyakarta: Jalasutra.

Koderi, M. 1991. Banyumas Wisata dan Budaya. Purwokerto: CV Metro Jaya.

Magnis Suseno, Frans. 2003. Dalam Bayangan Lenin, Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy. J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muhadjir, Noeng. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Murgiyanto, Sal. 1993. Ketika Cahaya Merah Memudar. Jakarta: Deviri Ganan.

Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method In Etnomusicology. London: The Free Press of Glencoe Collier-Macmillan Limited.

Patria, Nezar dan Arif, Andi. 2003. Antonio Gramsci: Negara dan Hegemoni, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Piliang, Yasraf Amir. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung: Matahari.

Pitana, Titis Srimuda, 2014. Teori Sosial Kritis: Metode dan Aplikasinya. Yogyakarta & Purwokerto: STAIN Press & Mitra Media.

Priyadi, Sugeng. 2007. Cablaka Sebagai Inti Model Karakter Manusia Banyumas, Diksi Vol: 14, No. 1, hlm. 11-18.

Priyadi, Sugeng. 2008. Teks Babad Pasir: Wacana Tentang Integrasi Sosial Antara Trah Pasirluhur Dengan Kerajaan Pajajaran di Banyumas, Jawa Tengah, Historia: Journal of Historical Studies, IX, 1, hlm. 21-32.

Purwasito, Andrik. 2003. Komunikasi Multikultural. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ritzer, Goerge. 2015. Teori Sosiologi Modern. Terj., Triwibowo, Jakarta: Prenada Media Group.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2011. Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Sachs, Curt. 1962. The Wellsprings of Music. The hague: M. Nijhoff.

Sahid, Nur, 2016. Semiotika untuk Teater, Tari, Wayang Purwa, dan Film. Semarang: Penerbit Gigih Pustaka Mandiri.

Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.

Simon, Roger. Gagasan-Gagasan Politik Gramsci. Terj., Kamdani dkk. 2004. Yogyakarta: Insist.

Soedarsono. 1972. Jawa dan Bali: Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Sugiono, Muhadi. 2006. Kritik Antonio Gramsci Terhadap Pembangunan Dunia Ketiga. Terj., Cholis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sukardi, Tanto. 2016. Crystallization of Character Values of Banyumas Society in Central Java, Indonesia, 1830-1930. Tawarikh: International Journal for Historical Studies, Vol. 7(2), hlm. 173-182.

Suryana. 2010. Metode Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:UPI.

Thomas, Helen, 2003. The Body, Dance and Cultural Theory. New York: Palgrave Macmillan.

Widyaningsih, Rindha. 2014. “Bahasa Ngapak dan Mentalitas Orang Banyumas: Tinjauan dari Filsafat Bahasa Hans-Georg Gadamer” dalam Jurnal Ultima Humaniora Vol. II no. 2 (ISSN 2302-5719).

Winoto, Darmawan Edi. Sariyatun. Warto. 2017. The Leadership Cocept in The Babad Banyumas, International Journal of Multicultural and Multirelegious Understanding, Volume 4, Issue 6, hlm. 43-50.

Wolff, Janet 1981. The Social Production of Art. New York: St. Martin’s Press




DOI: https://doi.org/10.37905/jbsb.v14i3.30741

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Dipublikasikan oleh:

p-ISSN: 2088-6020 dan e-ISSN: 2776-5733

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,  Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie, Desa Moutong, Kec. Tilongkabila, Kab. Bone Bolango Telepon (0435) 821125  Fax. (0435) 821752, email: jurnalbdb@gmail.com | http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JBSP/

 

Indexed by:

   

 

View My Stats situs toto situs toto