Legal Protection of Customary Law Communities Over Ulayat Land Forests

Revie Kurnia Katjong, Harry Tuhumury, Anwar Moch Roem, Liani Sari

Abstract


This study aims to analyze the concept of customary land customary law, as well as to examine the protection of indigenous peoples in a customary land forest. The type of research in this writing is a normative juridical research method. The approach used in this study is a Statute Approach and a case approach. The results showed customary forests, sometimes referred to as customary forests, are forests within the territory of customary law communities. To be designated as customary Forest, local customary law communities can apply to the Minister of Environment and Forestry. Customary Forests, before Indonesian law is, protected as the legal protection of customary land. This legal protection is a form of concrete action from the state in implementing the mandate of the Constitution of the Republic of Indonesia Constitution of 1945 contained in Article 18b. Moreover, in this case, the government has issued a decree of the Minister of Environment and Forestry to establish customary forest areas and the rights and obligations of Indigenous Peoples.


Keywords


Protection; Forests; Indigenous Peoples.

Full Text:

PDF

References


Albert Tanjung, “Kedudukan Hutan Adat Di Atas Tanah Ulayat Dalam Pemanfaatan Hutan,” Populis : Jurnal Sosial dan Humaniora 4, no. 1 (2021) : 137–48, https://doi.org/10.47313/pjsh.v4i1.590.

B. Arief sidharta, “Kajian Kefilsafatan tentang Negara Hukum,” Jentera : Jurnal Hukum (2004) : 124–25, https://lib.law.ugm.ac.id/ojs/jen/article/view/1047.

Bachtiar Effendie, Komentar atas Undang-Undang Pokok Agraria (Bandung: Mandar Maju, 2003).

Bernhard Limbong, Pengadaan tanah untuk pembangunan: regulasi, kompensasi, penegakan hukum (Jakarta: Margaretha Pustaka, 2011).

Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Jilid 1 (Jakarta: Djambatan, 2005)

Citrawan, Fitrah Akbar. "Konsep Kepemilikan Tanah Ulayat Masyarakat Adat Minangkabau." Jurnal Hukum & Pembangunan 50.3 (2020). Pg. 586-602.

Data from the Central Bureau of Statistics for 2022

Dian Cahyaningrum, “Hak Pengelolaan Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat untuk Kepentingan Investasi (Management Rights of Customary Law Communities Ulayat Land for investment purposes),” Negara Hukum: Membangun Hukum untuk Keadilan dan Kesejahteraan 13, no. 1 (27 Juli 2022): 41–59, https://doi.org/10.22212/jnh.v13i1.2970.

Fence M Wantu, “Mewujudkan Kepastian Hukum, Keadilan Dan Kemanfaatan Dalam Putusan Hakim Di Peradilan Perdata,” Jurnal Dinamika Hukum 12, no. 3 (2012), http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/121/68.

Fence M. Wantu, “Antinomi Dalam Penegakan Hukum Oleh Hakim,” Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 19, no. 3 (2007), https://doi.org/10.22146/jmh.19070.

Fence M. Wantu, “Mewujudkan Kepastian Hukum, Keadilan Dan Kemanfaatan Dalam Putusan Hakim Di Peradilan Perdata.” Jurnal Dinamika Hukum, 12 No. 3 (2012). Pg. 479-489.

Fitrah Akbar Citrawan, “Konsep Kepemilikan Tanah Ulayat Masyarakat Adat Minangkabau” 50, no. 3 (2020), https://doi.org/10.21143/jhp.vol50.no3.2583.

Haposan Siallagan, “Penerapan Prinsip Negara Hukum Di Indonesia,” Sosiohumaniora 18, no. 2 (2016): 122–28, https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v18i2.9947.

Henna Kurniasih dan Tundjung Herning Sitabuana, “Perlindungan Hukum Hutan Adat Ditinjau dari Hak Masyarakat Hukum Adat”, Seri Seminar Ke-IV (2022): 770, https://journal.untar.ac.id/index.php/PSERINA/article/view/19801/12130

Hilman Hadikusuma, Hukum perekonomian adat Indonesia (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001).

Husen Alting, Dinamika hukum dalam pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat atas tanah: masa lalu, kini, dan masa mendatang (Yogyakarta: LaksBang Pressindo bekerjasama dengan Lembaga Penerbitan Universitas Khairun …, 2011).

Husen Alting, Legal Dynamics in Recognition and Protection of Indigenous Peoples' Rights to Land (Past, Present and Future), (Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2010).

Irianto Tiranda, Fenti Puluhulawa, dan Johan Jasin, “Konsep Ideal Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi Pungutan Liar Berdasarkan Asas Peradilan” Jambura Law Review Issues 1, no. 2 (2019, https://doi.org/10.33756/jalrev.v1i2.2119.

Lisnawaty W Badu dan Ahmad, “Purifikasi Pemberian Amnesti Dan Abolisi: Suatu Ikhtiar Penyempurnaan Undang Undang Dasar 1945,” JurnalIus Civile 5 No. 1 (2021), https://doi.org/10.35308/jic.v5i2.2547.

Mertokusumo, Mengenal hukum. (Yogyakarta: Liberty, 1999). Pg. 40.

Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana. (Rineka Cipta: Jakarta, 2002). Pg. 87

Nova Yarsina, “Perlindungan Hukum Terhadap Tanah Ulayat Yang Telah Bersertifikat Di Kota Bukittinggi,” JCH (Jurnal Cendekia Hukum) 3, no. 2 (2018): 166–77, https://doi.org/10.33760/jch.v3i2.25.

Rahmat Djunaidi. 2018. “Perlindungan Hukum Terhadap Kawasan Hutan Adat di Kalimantan Tengah (Kesiapan Kabupaten/ Kota Dalam Menyusun Peraturan Daerah Tentang Kawasan Hutan Adat”. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Provinsi Kalimantan Tengah. https://jdih.kalteng.go.id/berita/baca/perlindungan-hukum-terhadap-kawasan-hutan-adat-di-kalimantan-tengah-kesiapan-kabupatenkota-dalam-menyusun-peraturan-daerah-tentang-kawasan-hutan-adat

Ruanda Agung, Status Hutan & Kehutanan Indonesia 2018 (Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2018), Pg. xii.

S. H. Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana (Jakarta: Bina Aksara, 2002).

Safrin Salam, “Perlindungan Hukum Masyarakat Hukum Adat Atas Hutan Adat,” Jurnal Hukum Novelty 7, no. 2 (2016): 209–24, https://doi.org/10.26555/novelty.v7i2.a5468.

Satjipto Raharjo, Hukum Adat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (Perspektif Sosiologi Hukum) dalam Hilmi Rosyida dan Bisariyadi (Jakarta: Komnas HAM, Mahkamah Konstitusi RI, dan Departemen Dalam Negeri, 2005).

Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum. cet 6 (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006).

Sidharta, “Kajian Kefilsafatan tentang Negara Hukum.” Jurnal Hukum,“Rule of Law”, edisi 3 (2004).

Soekanto Soerjono, Faktor-faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum, Revisi VI (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2019).

Steny, Bernadinus. Steny, “Politik Pengakuan Masyarakat Adat: Dari Warisan Kolonial Hingga Negara Merdeka”. Jurnal Jentera Edisi Lingkungan Vol. 30 No. 3 (2009): 101, https://jurnal.ugm.ac.id/jmh/article/view/38241

Sudikno Mertokusumo, Mengenal hukum (Yogyakarta: Liberty, 1999).

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia 6746 tahun 2016 Tentang Penetapan Hutan Adat Ammatoa Kajang

T.O Ihromi, Antropologi Hukum Sebuah Bunga Rampai, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001).

Theodorson Theodorson dan Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2005).

Thomas Bambang Murtianto, “Thomas Hobbes: Ketakutan sebagai Dasar Terbentuknya Negara,” Novum Argumentum 1, no. 1 (2022)

Titin Fatimah dan Hengki Andora, “Pola penyelesaian sengketa tanah ulayat di Sumatera Barat (sengketa antara masyarakat dengan investor),” Jurnal Ilmu Hukum 5, no. 1 (2010): 11–28.

TO Ihromi, Legal Anthropology An Anthology, (Jakarta: Indonesian Obor Foundation, 2001).

Yayuk Rizki Hulukati, Dian Ekawaty Ismail, dan Novendri Nggilu, “Penyalahgunaan Narkotika Oleh Pegawai Negeri Sipil Dilihat Dari Perspektif Kajian Kriminologi,” Jurnal Legalitas 13, no. 01 (2020): 16–30, https://doi.org/10.33756/jelta.v13i01.7303.




DOI: https://doi.org/10.33756/jelta.v16i1.18582

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.