PENGARUH PERBEDAAN PARITAS INDUK TERHADAP BOBOT LAHIR DAN PANJANG BADAN PEDET SAPI MADURA

Agus Supriyadi, Abdul Malik

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari perbedaan paritas induk terhadap bobot lahir dan panjang badan lahir pedet sapi Madura. Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan informasi kepada peternak dan pelaku aktivitas pembibitan ternak sapi Madura mengenai periode kelahiran/Paritas berapa dari induk sapi betina yang nantinya akan menghasilkan pedet sapi Madura dengan Bobot Lahir dan Panjang Badan yang terbaik. Materi penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 100 ekor sapi Madura betina yang dibagi ke dalam kelompok Paritas 1, Paritas 2, Paritas 3, dan Paritas 4 di mana setiap kelompok Paritas terdiri dari 25 ekor. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode survey, sedangkan teknik pengambilan sampel dilaksanakan dengan teknik purposive sampling. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa rataan bobot lahir dari setiap paritas secara berurutan adalah 15,54 ± 1,61 kg, 19,28 ± 2,41 kg, 19,57 ± 3,35 kg, dan 20,82 ± 2,95 kg. Rataan panjang badan lahir adalah 48,28 ± 2,24 cm, 50,68 ± 1,01 cm, 51,28 ± 1,46 cm, dan 52,96 ± 3,26 cm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Paritas induk sapi berpengaruh sangat nyata terhadap Bobot Lahir dan Panjang Badan pedet yang dilahirkan dimana performans lahir yang terbaik didapat pada Paritas 4.

Full Text:

PDF

References


Agustina, D.K. dan Faqih, A. 2021. Korelasi bobot badan dengan dimensi ukuran tubuh pedet sapi Madura. Maduranch Vol 6 No 2 Agustus 2021. http://dx.doi.org/10.53712/maduranch.v6i2.1739.

Ali, I.E., Ishag, I.A., Ibrahim, F.H., Magzoob, A., & Ahmed, M.A. 2015. Impact genetic and nongenetic factors on birth weight of crossbreed red angus and simmental with local cattle. American Journal of Agricultural Sciences. Vol. 2, No. 3, 2015, pp. 80-84.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2023. Peternakan dalam Angka 2023. Volume 8, 2023. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Englan, F.F., Salman, L.B., & Christi, R.F. 2021. Pengaruh pejantan terhadap bobot lahir dan bobot badan umur 11 bulan pada sapi perah betina Friesian Holstein di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. Vol. 9 (3): 362-371, November 2021. https://dx.doi.org/10.23960/jipt. v9i3.p362-371.

Filian, B.V., Santoso, S.A.B., Harjanti, D.W., & Prastiwi, W.D. 2016. Hubungan paritas, lingkar dada dan umur kebuntingan dengan produksi susu sapi Friesian Holstein di BBPTU-HPT Baturraden. Jurnal Agripet, [S.l.], v. 16, n. 2, p. 83-89, oct. 2016. https://doi.org/10.17969/agripet.v16i2.5102.

Gunawan, A. & Putera, B.W. 2016. Aplikasi linier ukuran tubuh untuk seleksi fenotipik bibit induk sapi PO di Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(3): 375-378.

Heryadi, A.Y., Nurwasilah, & Nurlaila, S. 2018. Strategi pengembangan usaha sapi Madura wilayah pesisir kabupaten Sumenep. Maduranch, 3(2), 81–87. http://dx.doi.org/10.53712/maduranch.v3i2.447.

Kutsiyah, F. 2018. Skenario Madura sebagai pulau sapi. Maduranch Vol. 3 No. 1 Februari 2018. http://dx.doi.org/10.53712/maduranch.v3i1.345.

Mappanganro, R., Ratnasari, D., Kiramang, K., Hidayat, M.N., & Syam, J. 2022. Hubungan antara lama kebuntingan induk terhadap jenis kelamin dan bobot lahir pedet hasil Inseminasi Buatan pada sapi Bali. Jurnal Ilmu Dan Industri Peternakan, 8(1), 75-83. https://doi.org/10.24252/jiip.v8i1.27310.

Maskur, C.A., Afikasari, D., & Ervandi, M. 2023. Telaah kritis permasalahan peternakan sapi potong di kabupaten Probolinggo. JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis)/Vol 1, No 2, 2023. https://dx.doi.org/10.31314/jstt.1.2.54-64.2023.

Murti, T.W. 2014. Ilmu manajemen dan industri ternak perah. Pustaka Reka Cipta, Bandung.

Muslim, K.N., Nugroho, H., & Susilawati, T. 2014. Hubungan antara bobot badan induk dan bobot lahir pedet sapi Brahman cross pada jenis kelamin yang berbeda. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 23(1), 18–24.

Republik Indonesia. 2024. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2025—2045. Jakarta.

Sari, R.M., Harissatria, H., & Afriani, M. 2020. Hubungan bobot lahir, bobot sapih dan jenis kelamin terhadap paritas sapi Simmental di BPTU HPT Padang Mengatas. Jurnal Peternakan Mahaputra, 1(1), 24–33. https://doi.org/10.36665/jpm.v1i1.29

Siagarini, V.D. 2015. Service per conception (S/C) dan conception rate (CR) sapi peranakan Simmental pada paritas yang berbeda di kecamatan Sanankulon kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Standar Nasional Indonesia (SNI). 2023. Bibit Sapi Potong - Bagian 2: Madura. SNI 7651-2:2023. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Susanti, I., Ihsan, M.N., & Wahjuningsih, S. 2015. Pengaruh bangsa pejantan terhadap pertumbuhan pedet hasil IB di wilayah kecamatan Bantur kabupaten Malang. Ternak Tropika Journal Of Tropical Animal Production. vol. 16, no. 1, June 2015, pp. 41-47. https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2015.016.01.7.

Syamhudi, S.F.A. 2018. Performans produksi sapi Madura dan peranakan Ongole di Loka Penelitian Sapi Potong Grati, Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Yanto, O., Hamdani, M., Kurniawati, D., & Sulastri. 2021. Analisis korelasi dan regresi antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan sapi Brahman Cross (BX) betina di KPT Maju Sejahtera desa Trimulyo, kecamatan Tanjung Bintang, kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 5 (2): 99-104 Agustus 2021.https://doi.org/10.23960//jrip.2021.5.2.99-104.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.