SOSIALISASI PEMBENTUKAN BINAAN DESA CIHIDEUNG UDIK MENJADI DESA WISATA

Ika Suryono Djunaid, Imam Ardiansyah, Sofiani Sofiani, Dewantara Fachrureza, Vishnuvardhana Soeprapto, Paulina Paulina

Abstract


Desa Cihideung Udik merencanakan untuk mengembangkan diri menjadi Desa Wisata, sehingga yang menjadi daya tarik wisata adalah seluruh desa beserta sistem kehidupannya. Desa wisata menawarkan pengalaman baru, hidup menyatu dengan alam pedesaan, menghirup udara segar, jauh dari polusi dan kebisingan, merasakan dan terlibat dalam aktivitas masyarakat setempat. Dari pertimbangan tersebut, maka diadakan sosialisasi tentang “Sosialisasi Pembentukan Binaan Desa Cihideung Udik menjadi Desa Wisata”. Dari kegiatan tersebut tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk dapat mengembangkan kepariwisataan yang berbasis masyarakat dan berkelanjutan. 2. Memberikan manfaat kepada masyarakat, yaitu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. 3. Dapat menjaga kelestarian Desa Cihideung Udik dan untuk menghindari alih fungsi lahan yang tidak terkendali. Selain tujuan tersebut juga ada beberapa manfaat yang ingin dicapai adalah: 1. Berperan aktif di dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan Desa Cihideung Udik. 2. Menggairahkan kesenian dan budaya yang dimiliki masyarakat Desa Cihideung Udik untuk menunjang perkembangan Desa Cihideung Udik sebagai Desa Wisata. 3. Untuk tetap dapat mempertahankan keunikan Desa Cihideung Udik, khususnya Bendungan Cihideung Udik yang diwariskan secara turun-temurun, sehingga keharmonisan, kesejahteraan, dan keselamatan dapat tetap terjaga. 4. Dengan dikembangkannya Desa Cihideung Udik sebagai Desa Wisata, maka akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Cihideung Udik dan membuka lapangan pekerjaan serta menunjang Pariwisata Kerakyatan Berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode diskusi. Keberhasilan kegiatan ini dapat diukur dari banyaknya jumlah peserta yang hadir dan partisipasi peserta dalam kegiatan diskusi.

Full Text:

PDF

References


A Gunn, Clare (1988). Tourism Planning: Second Edition: Revised and Expanded, Taylor and Francis. New York.

Anstrand, M. (2006). Community-based tourism and socio-cultural aspects relating to tourism: A case study of a Swedish student excursion to Babati (Tanzania). Environment and development in the South 20p

Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2012

Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Murphy, P.E. 1985. Tourism: A community Approach. New York and London: Routledge.Yuliati, E., &

Putra, Theofilus Retmana. 2013. Peran Pokdarwis dalam Pengembangan Atraksi Wisata di Desa Wisata Tembi, Kecamatan Sewon-Kabupaten Bantul. Jurnal Pengembangan Wilayah dan Kota. Vol. 9, No. 3.

Sihite R. 2000. Sanitasi And Hygiene. Surabaya : SIC.

Suwandono, D. (2016). Arahan Konsep dan Strategi Pengembangan Kawasan Desa Wisata Nongkosawit Sebagai Destinasi Wisata Kota Semarang. Arahan Konsep Dan Strategi Pengembangan Kawasan Desa Wisata Nongkosawit Sebagai Destinasi Wisata Kota Semarang, 2(4), 263–272.